Dalam dunia bisnis yang kompetitif seperti saat ini, perusahaan tidak boleh menganggap remeh kualitas tenaga kerja dalam mencapai kesuksesan. SDM yang berkualitas dan terampil menjadi salah satu faktor kunci untuk menghadapi tantangan bisnis yang terus berkembang. Untuk itu, penting bagi perusahaan untuk memberikan perhatian serius terhadap pelatihan SDM.
Lalu, apa saja contoh jenis pelatihan SDM yang efektif bagi perusahaan? Mari simak penjelasan lengkap yang telah kami rangkum untuk Anda.
Daftar Isi
ToggleJenis-jenis training karyawan
Berikut adalah jenis-jenis training karyawan yang umum dilakukan oleh banyak perusahaan:
Onboarding training (pelatihan onboarding)
Pelatihan ini merujuk pada proses memperkenalkan dan melatih karyawan baru dalam lingkungan kerja mereka. Tujuannya untuk mempercepat integrasi karyawan ke dalam perusahaan, memperkenalkan budaya perusahaan, nilai-nilai, prosedur serta tugas dan tanggung jawab yang akan mereka emban.
Selain itu, onboarding training juga mencakup pengenalan karyawan terhadap sistem dan teknologi yang digunakan di perusahaan untuk memastikan karyawan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berhasil menjalankan peran mereka.
Technical skill training (pelatihan keterampilan teknis)
Pelatihan ini berfokus pada pengembangan keterampilan teknis yang diperlukan dalam pekerjaan, seperti penggunaan perangkat lunak khusus, mesin, atau alat-alat yang digunakan saat bekerja.
Pelatihan ini meliputi pembelajaran teori dasar, praktik langsung dan simulasi situasi kerja nyata untuk memastikan bahwa karyawan memiliki kemampuan yang diperlukan dalam pekerjaannya. Dengan memberikan pelatihan ini secara otomatis, individu akan menjadi lebih kompeten dalam menjalankan tugas-tugas mereka, menghasilkan hasil yang lebih baik, dan berkontribusi secara positif terhadap kesuksesan perusahaan.
Product Knowledge (pelatihan produk atau layanan)
Ketika ada karyawan baru yang masuk ke perusahaan, artinya pengetahuannya akan produk atau layanan atau jasa perusahaan masih sangat minim. Untuk itu, jenis training ini hadir untuk mengajarkan karyawan tentang detail atau fitur perusahaan, baik dalam bentuk deck atau presentasi menyeluruh. Dengan begitu, setidaknya setiap karyawan memiliki dasar pijakan serupa terkait pemahaman produk, sehingga ketika ada diskusi yang diperlukan dapat berjalan efisien. Bahkan dapat dengan percaya diri menjelaskan kepada pelanggan tentang keunggulan, kegunaan, dan nilai tambah produk atau layanan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan.
Soft skill development (pelatihan keterampilan non-teknis)
Keterampilan ini seringkali dianggap remeh oleh banyak orang dalam hal pertumbuhan karir mereka. Padahal faktanya, dalam dunia ketenagakerjaan, keterampilan ini mempunyai bobot yang sama atau bahkan lebih besar daripada keterampilan teknis.
Untuk itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan ini untuk karyawan baru sebagai proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan non-teknis atau interpersonal yang penting dalam lingkungan pekerjaan. Ini mencakup pengembangan kemampuan komunikasi, kerja sama tim, kepemimpinan, manajemen konflik, adaptabilitas, kecerdasan emosional, dan manajemen waktu. Kehadiran training ini akan mendukung perkembangan profesional secara keseluruhan, membantu karyawan untuk menjadi lebih tanggap terhadap perubahan, serta meningkatkan kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan berbagai situasi dan tantangan yang mungkin timbul dalam karir mereka.
Compliance and regulatory training (pelatihan terhadap kepatuhan dan peraturan)
Pelatihan ini sifatnya wajib diberikan sebagai bagian dari proses onboarding karyawan. Ini membantu karyawan untuk memahami dan mempelajari kewajiban hukum dan regulasi yang berlaku untuk perusahaan. Training ini mencakup informasi tentang peraturan industri, kepatuhan terhadap peraturan pemerintah, standar keselamatan dan keamanan, serta prosedur-prosedur yang harus diikuti dalam menjalankan tugas mereka.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan mampu meminimalisir risiko pelanggaran hukum atau regulasi, meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab mereka terhadap kepatuhan, dan memastikan bahwa karyawan beroperasi dalam batas-batas yang diatur untuk menjaga integritas perusahaan serta keselamatan mereka sendiri dan rekan kerja.
Nah, tapi perlu dipastikan dan diingat bahwa pelatihan ini harus tetap dilakukan secara berkala untuk memastikan karyawan tetap berada dalam jalur amandemen hukum dan regulasi yang relevan. Tujuannya tidak lain untuk menciptakan lingkungan kerja yang profesional, beretika dan bermoral.
Safety and security training (Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja / K3 Training)
K3 Training atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja menjadi program pelatihan yang diberikan perusahaan kepada para karyawan baru sebagai bentuk menghargai dan memastikan keselamatan mereka terjaga sekaligus mendapat lingkungan kerja yang sehat. Jadi, disini perusahaan akan mengajarkan karyawannya tentang risiko potensial di tempat kerja, seperti penggunaan alat-alat berat, bahan kimia, atau lingkungan kerja yang berpotensi berbahaya.
Pelatihan ini nantinya juga akan mencakup pemahaman terhadap prosedur keselamatan, penggunaan peralatan pelindung diri, tindakan darurat, dan pengelolaan risiko. Tidak menutup kemungkinan juga akan dipromosikan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental di tempat kerja, serta mendorong karyawan untuk melaporkan kondisi yang tidak aman atau insiden yang terjadi. Dengan mematuhi standar K3, perusahaan tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, tetapi juga melindungi kesejahteraan karyawan dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Diversity, Equity, and Inclusion Training (Pelatihan DEI)
Pelatihan ini adalah pelatihan yang tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang keberagaman, kesetaraan dan inklusi dalam lingkungan kerja. Adanya pelatihan ini, perusahaan berfokus untuk mengajarkan keadilan, menghilangkan bias dan diskriminasi, serta menciptakan budaya kerja yang inklusif untuk semua individu, tanpa terkecuali dan tanpa memandang latar belakang.
Itu dia kedelapan training kerja yang umumnya ada dalam perusahaan. Nah, dari kedelapan training kerja diatas, semuanya balik lagi pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Mengingat output dari setiap pelatihan kerja pastinya berbeda, sehingga untuk menentukan pelatihan apa yang efektif dan efisien untuk karyawan di perusahaan Anda, awal mulanya harus berangkat dari kebutuhan perusahaan terhadap karyawan baru yang masuk, ya!
Reference: