Ketika berbicara mengenai dunia kerja, itu tidak harus selalu berkutat tentang detail pekerjaan, gaji, bonus, jabatan, ataupun jenjang karir. Dunia kerja juga memiliki aspek penting lainnya yaitu budaya kerja. Budaya kerja ini berperan sebagai peta jalan bagi pekerja dan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
Setiap perusahaan memang pasti memiliki budaya kerja yang berbeda-beda. Namun, perusahaan dengan identitas yang baik idealnya memiliki budaya kerja yang mengedepankan keselarasan antara perusahaan dengan visi dan tujuan perusahaan secara berkelanjutan. Dengan keselarasan ini akan membuat karyawan menjadi lebih produktif dan tergerak untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Tapi, bagaimana cara membangun workplace culture (budaya kerja) yang baik? Yuk, cari tahu selengkapnya disini!
Daftar Isi
ToggleApa itu budaya kerja?
Budaya kerja merupakan sebuah konsep yang mengatur kepercayaan, proses berpikir, serta perilaku karyawan yang didasarkan pada ideologi dan prinsip suatu organisasi. Konsep inilah yang mengatur bagaimana setiap karyawan berinteraksi satu sama lain dan juga bagaimana suatu organisasi atau perusahaan berfungsi. Budaya kerja tidak akan muncul dengan sendirinya, tetapi dibentuk melalui proses terkendali yang melibatkan sumber daya manusia beserta seluruh perangkat pendukungnya. Dapat dikatakan bahwa budaya kerja juga merupakan kumpulan dari asumsi-asumsi dasar yang dipelajari sebagai hasil dari memecahkan masalah yang ada di perusahaan dalam proses penyesuaian. Itulah mengapa budaya kerja berhubungan dengan mentalitas para karyawan dan hal tersebut nantinya akan mempengaruhi suasana kerja mereka.
Jenis-jenis budaya kerja
Perlu Anda ketahui, bahwa dengan adanya jenis budaya kerja, tidak ada satupun jenis yang benar-benar valid untuk diterapkan. Mengingat setiap budaya itu pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dan hanya bisa diterapkan ketika budaya tersebut sesuai dengan keadaan dan visi misi perusahaan. Berikut ini keempat jenis budaya kerja, yaitu:
Clan Culture
Budaya kerja klan merupakan budaya kerja yang menciptakan lingkungan kerja yang cenderung ramah dan bersahabat. Situasi ini membuat seluruh karyawan merasa sudah dianggap sebagai keluarga besar yang saling berkolaborasi dan terlibat secara aktif dalam kegiatan yang ada. Clan culture ini menitikberatkan fokusnya dalam kerja sama tim, kesepakatan bersama serta komunikasi yang tercipta secara dua arah.
Namun, perlu diketahui bahwa budaya kerja ini lebih cocok diterapkan oleh perusahaan kecil ataupun start up, dengan jumlah karyawan yang tidak terlalu banyak. Dengan menerapkan budaya ini, maka perusahaan secara tidak langsung membuka komunikasi dan transparansi dalam ruang lingkup pekerjaannya sehingga setiap proses pengungkapan ide dan pendapat terlaksana dengan baik. Dari ide dan pendapat inilah, karyawan juga bisa memperoleh apresiasi ataupun kritik yang sifatnya membangun. Akibatnya, produktivitas karyawan meningkat secara konsisten sehingga membantu perusahaan untuk terus berkembang dan maju.
Market Culture
Ketika perusahaan mengadopsi jenis budaya ini, perusahaan menuntut karyawannya untuk kompetitif antar satu sama lain dalam lingkungan kerja. Kompetitif disini bukan berkonotasi negatif tetapi lebih ditekankan untuk bersaing secara sehat untuk memberikan kontribusi terbaiknya.
Hierarchy Culture
Budaya kerja ini menerapkan struktur kepemimpinan serta formalitas dalam setiap kegiatannya. Kendali dari perusahaan sepenuhnya dipegang oleh orang-orang yang memiliki jabatan tinggi di perusahaan, karena mereka dinilai memiliki pengalaman serta kemampuan dan layak untuk dijadikan panutan. Perusahaan akan berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya apabila seluruh jajaran perusahaan mematuhi aturan-aturan hierarki yang bersifat tegas dan tepat guna. Budaya kerja ini dianggap sebagai budaya kerja yang paling tepat untuk meningkatkan produktivitas sebuah perusahaan.
Adhocracy culture
Budaya ini sangat cocok untuk diterapkan oleh industri 4.0, dimana perusahaan-perusahaan ini biasanya saling berlomba untuk menciptakan inovasi dan perbaikan. Artinya, lingkungan perusahaan ini bersifat dinamis dan kreatif dimana para pemimpin akan dipandang sebagai sosok inovator yang berani mengambil risiko dan menyambuk motivasi karyawan untuk menghadirkan ide-ide segar.
Perusahaan dengan budaya kerja ini sangat mengedepankan kebebasan bagi karyawannya untuk mengeluarkan inovasi cemerlangnya untuk membuat perusahaan bertahan di tengah persaingan yang kompetitif dan ketat ini.
Budaya kerja menjadi hal yang sangat penting untuk menjalankan perusahaan dan mencapai tujuan perusahaan. Namun, memang sejatinya tidak ada budaya kerja yang tetap dan bisa diimplementasikan untuk semua perusahaan. Ini karena lingkungan dan tujuan dari masing-masing perusahaan pastinya akan sangat berbeda. Tapi, disamping itu semua, setiap jenis budaya kerja memiliki karakteristik nya masing-masing termasuk bisa memberikan manfaat yang mendukung kebutuhan perusahaan.
Reference: