Belakangan ini, mental health atau kesehatan mental kerap kali menjadi perbincangan hangat terutama di media sosial. Masyarakat mulai sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental. Apakah topik ini juga berimbas hingga ke pekerja korporat di Indonesia? Tentu saja dong!
Di bulan Mei 2019, World Health Organization (WHO) menunjukkan data bahwa terjadi fenomena “burnout” di kalangan para pekerja Indonesia. Lebih jelas lagi, WHO mengatakan bahwa telah terjadi stres kerja kronis yang belum berhasil dikelola oleh Indonesia. Adapun sebuah studi dari Gallup, dari 7.500 karyawan ditemukan bahwa 23% karyawan mengatakan sering bahkan “selalu” merasa kelelahan di tempat kerja, sementara 44% lainnya hanya mengatakan “kadang-kadang” merasa kelelahan. Artinya, sekitar dua pertiga pekerja yang bekerja secara penuh waktu mengalami kelelahan saat bekerja.
Meskipun kata-kata kelelahan selalu dikatakan “hanya bagian dari pekerjaan”, ternyata ini pada akhirnya memberikan dampak buruk terhadap perkembangan organisasi. Ketika karyawan merasa lelah, itu meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengajukan cuti sakit hingga 63% yang pada akhirnya lebih besar kemungkinan mereka untuk secara aktif mencari pekerjaan lain. Hal ini pastinya menempatkan para pemimpin organisasi yang peduli terhadap karyawannya dalam situasi yang sulit. Di satu sisi mereka tidak ingin karyawannya merasa kelelahan, namun mereka juga harus perlu menginspirasi dan mendorong produktivitas serta kinerja pekerjanya ke arah yang lebih tinggi.
Untuk tetap menjaga produktivitas kerja karyawan dalam mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun panjang sembari tetap memikirkan mental karyawan,para pemimpin organisasi dapat berkolaborasi dengan Human Resource (HR). HR Anda dapat dijadikan sebagai jembatan yang berperan penting dalam kesejahteraan karyawan untuk menetapkan langkah baru demi menjamin kesehatan mental karyawan perusahaan.
Alasan Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental
Sebelum mendalami cara HR dalam mendukung mental health karyawan, ada baiknya Anda mengetahui pentingnya menjaga kesehatan mental.
1. Meningkatkan konsentrasi
Kesehatan mental dapat mempengaruhi hasil pekerjaan. Jika karyawan Anda mempunyai mental yang sehat akan berpengaruh pada peningkatan konsentrasi saat bekerja. Dengan begitu, karyawan dapat bekerja secara maksimal dan memperoleh hasil sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2. Mampu berinteraksi dengan baik
Ketika karyawan Anda memiliki kondisi mental yang sehat, artinya mereka dapat berinteraksi dengan atasan maupun sesama pekerja secara optimal. Hal ini karena mereka mempunyai kemampuan untuk menjalin komunikasi dan berbaur dengan lingkungan tempat mereka bekerja. Lain halnya, ketika karyawan Anda merasa burnout dan terkena mental, mereka seringkali menunjukkan sikapnya yang sinis atau sentimen terhadap orang lain sehingga interaksi jarang dibangun.
3. Mampu menyikapi masalah dengan cermat
Seseorang dengan kesehatan mental yang baik tentunya juga memiliki pemikiran yang jernih dan positif. Jadi, ketika mereka dihadapkan dengan suatu masalah, mereka cenderung mencari solusi terbaik, bukan malah sibuk mencari oknum untuk disalahkan dan dijadikan kambing hitam dari masalah yang terjadi. Ketika karyawan Anda tidak terkena mental health, maka mereka akan mampu mengatasi segala persoalan dihadapan mereka dengan sebaik-baiknya.
4. Hidupnya termotivasi
Seperti pepatah yang mengatakan dalam akal yang sehat terdapat tubuh yang sehat. Ya, pepatah ini sangat mewakilkan karena dengan mental yang sehat inilah menjadi akar untuk membentuk tubuh yang juga sehat. Sebab, memiliki pikiran yang sehat itu penting, karena segala pekerjaan, aktivitas dan kinerja tubuh ada di bawah pengawasan pikiran Anda.
Nah, setelah Anda tahu bahwa kesehatan mental menjadi suatu hal yang sangat vital, kini Anda harus mengetahui apa yang dapat dilakukan dalam mendukung kesehatan mental karyawan.
Inspirasi HRD Untuk Mendukung Kesehatan Mental Karyawan
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan HR untuk mendukung kesehatan mental para karyawan, diantaranya:
1. Menyediakan dukungan HatiPlong untuk karyawan
HatiPlong ini bisa menjadi program yang berperan besar dalam menstabilkan dan menjaga kesehatan mental karyawan. Dengan program ini, artinya Anda bisa menyediakan seminar, layanan konsultasi dengan psikolog dengan biaya ditanggung oleh perusahaan hingga sesi curhat secara private. Harapannya karyawan bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidupnya sehingga mampu bekerja secara optimal demi memberikan dampak baik bagi perusahaan tempatnya bekerja.
2. Ciptakan lingkungan dan budaya kerja yang mendukung
Cara ini menjadi salah satunya yang bisa Anda lakukan. Dengan terciptanya budaya kerja dan lingkungan mendukung artinya perusahaan menyebarkan energi dan cahaya positif sehingga meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Tidak hanya motivasi, tapi karyawan juga menjadi nyaman dan produktif bekerja demi menciptakan kontribusi terbaik bagi perusahaan. Secara tidak langsung, perusahaan juga turut berkembang lebih baik.
Bagaimana cara menciptakan budaya kerja yang baik? Ini tipsnya!
- Hadiahkan karyawan dengan apresiasi, dukungan dan penghargaan atas pekerjaannya.
- Konversikan masalah yang dihadapi menjadi peluang untuk mengajak karyawan sigap dan pantang menyerah menghadapi kesalahan, rintangan, ancaman yang ada di depan mata.
- Tumbuhkan semangat karyawan agar bekerja cekatan dan efisien melalui manajemen waktu yang baik.
- “Eliminate every toxicity”. Jadi, ketika ada hal yang membawa pengaruh buruk bagi karyawan, segera ambil tindakan tegas agar keburukan itu tidak merebak.
- Menomorsatukan keterbukaan dan transparansi antara karyawan dengan seluruh jajaran perusahaan.
- Terima dan dengarkan feedback yang diberikan oleh karyawan.
3. Lakukan diskusi personal dengan karyawan
Komunikasi menjadi salah satu kunci mengatasi kesehatan mental karyawan. Saat karyawan mulai menunjukkan sinar negatif selama bekerja, seperti turunnya performa kerja, tidak ada antusias dalam mencapai target perusahaan, produktivitas semakin buruk atau tidak bersemangat, sering mengajukan cuti atau absen, inilah saatnya untuk Anda mengajak mereka bicara secara one-on-one atau personal. Dari sharing session Anda sebagai HR dengan karyawan, dengarkan dan ambil makna dari setiap keluhan yang diutarakan. Bila perlu, Anda tanyakan apa akar permasalahan dari turunnya produktivitas mereka sehingga Anda bisa memberikan solusi terbaik.
4. Sediakan fasilitas ruang relaksasi di kantor
Sebagai bentuk komitmen dalam mengedepankan kesehatan mental karyawan bisa didukung dengan pengadaan fasilitas relaksasi di kantor. Jadi, ketika karyawan merasa lelah saat bekerja, mereka bisa mendatangi ruangan ini untuk melepas lelah dan penat mereka.
Ada satu manfaat dari ketidakpastian yang terjadi dalam, yaitu meningkatnya perhatian yang diberikan untuk mendukung kesehatan mental karyawan. Pembicaraan tentang kesejahteraan adalah hal yang penting. Namun, untuk bisa berkembang, mengobati penyakit mental saja tidak cukup.
Anda harus mengatasi stres, kecemasan, dan depresi dengan menekankan pentingnya kesehatan mental para pejuang yang ada di garda terdepan bagi perusahaan Anda. Perlu juga dipahami penyebabnya, tetap waspada terhadap gejala-gejala umum, dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah hal ini membahayakan kesehatan mental dan fisik orang-orang Anda.
Alih-alih Anda sebagai faktor yang memberikan gangguan terhadap kesehatan mental mereka, tumbuhkan dan dukung kesadaran tentang cara mereka berpikir, berperilaku, dan bisa merasakan lingkungan layaknya keluarga hangat di tempat bekerja. Hal inilah yang memberi landasan untuk mereka menjalani kehidupan yang berdaya dan lebih bahagia.
Reference:
