Perusahaan memiliki kebutuhan untuk memahami dengan baik apa yang penting, berbagai teknik untuk menilai keadaan bisnis saat ini, dan aktivitas utamanya. Indikator kinerja menjadi penting untuk diterapkan.
Penasaran bagaimana menerapkan Indikator Kinerja yang baik untuk perusahaan? Baca diartikel ini!
Daftar Isi
ToggleApa Itu Indikator Kinerja?
Indikator kinerja atau key performance indicator (KPI) adalah jenis pengukuran kinerja perusahaan. KPI mengevaluasi keberhasilan organisasi atau aktivitas perusahaan tertentu (seperti proyek, program, produk, dan inisiatif lainnya) di mana organisasi tersebut terlibat. KPI memberikan fokus untuk peningkatan strategis dan operasional, menciptakan dasar analitis untuk pengambilan keputusan, dan membantu memfokuskan perhatian pada hal yang paling penting.
Penilaian ini sering mengarah pada identifikasi peningkatan potensial, sehingga indikator kinerja secara rutin dikaitkan dengan inisiatif ‘peningkatan kinerja’. Cara yang sangat umum untuk memilih KPI adalah dengan menerapkan kerangka kerja manajemen seperti balanced scorecard.
Mengapa Indikator Kinerja Penting?
Pentingnya indikator kinerja terbukti dalam proses pengambilan keputusan perusahaan, khususnya pada tingkat manajerial. Ketika seorang pembuat keputusan mempertimbangkan beberapa pilihan, mereka harus menganalisis status quo atau kondisi saat ini dengan benar untuk memprediksi konsekuensi dari tindakan di masa depan.
Jika mereka membuat analisis berdasarkan informasi yang salah atau tidak lengkap, prediksi tidak akan dapat diandalkan dan akibatnya keputusan yang dibuat mungkin menghasilkan hasil yang tidak terduga. Oleh karena itu, penggunaan KPI yang tepat sangat penting untuk menghindari kesalahan tersebut dan meminimalkan risikonya.
Penilaian Kinerja
Kinerja berfokus pada pengukuran elemen tertentu dari suatu kegiatan. Suatu aktivitas dapat memiliki empat elemen: input, output, kontrol, dan mekanisme. Setiap kegiatan perusahaan harus memiliki setidaknya input dan output. Apapun yang mendasari atau memulai suatu aktivitas merupakan input; dan aktivitas mengubah input dengan mengubah statusnya, dan aktivitas menghasilkan output. Suatu aktivitas juga dapat mengaktifkan mekanisme yang biasanya dipisahkan menjadi manusia dan mekanisme sistem. Itu juga dapat dibatasi dalam beberapa cara oleh kontrol. Terakhir, tindakannya dapat memiliki konstruksi waktu yang temporal.
- Input menunjukkan hal-hal yang dibutuhkan dari suatu kegiatan untuk menghasilkan output.
- Output merupakan hasil dari suatu kegiatan perusahaan.
- Aktivitas menunjukkan transformasi yang dihasilkan oleh suatu aktivitas (yaitu, beberapa bentuk kerja).
- Mekanisme memungkinkan suatu kegiatan bekerja, baik aktivitas yang dikontrol oleh manusia maupun sistem.
- Kontrol adalah objek yang mengontrol produksi aktivitas melalui kepatuhan.
- Waktu menunjukkan elemen temporal dari aktivitas.