Performa karyawan sangatlah berpengaruh bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Performa atau kinerja karyawan yang bagus akan berbanding lurus dengan hasil kerjanya dan itu akan membantu dalam perkembangan bisnis perusahaan. Sebaliknya, kinerja yang buruk juga akan memiliki dampak yang buruk juga pada perusahaan.
Performa karyawan ini akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang HR. Karena performa karyawan sendiri sering mengalami peningkatan dan penurunan mengingat karyawan juga manusia biasa. Maka dari itu, sudah menjadi tugas seorang HR untuk meningkatkan dan menjaga performa kerja karyawannya.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Kinerja Karyawan?
Menurut Prof. Dr. Moeheriono, M.Si. dalam bukunya yang berjudul “Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi”, kinerja karyawan adalah sebuah hasil kinerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam sebuah organisasi baik itu secara kualitatif maupun kuantitatif, sesuai dengan kewenangan, tugas, dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.
Disini peran seorang karyawan sangatlah penting terhadap sukses atau tidaknya sebuah perusahaan. Perusahaan dalam hal ini juga perlu melakukan monitoring kinerja setiap karyawannya, apakah mereka sudah melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan harapan atau tidak. Penilaian kinerja ini sangat penting untuk mengetahui apakah perusahaan akan terus melakukan kerja sama dengan karyawan tersebut jika kinerjanya baik, atau sebaliknya memutus hubungan kerja apabila performa karyawan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Cara Meningkatkan Performa Karyawan
Pada artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja atau performa karyawan. Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan performa kerja karyawan.
Transparansi dalam performance appraisal
Selain diakibatkan kurang mumpuni skill yang dimiliki seorang karyawan, menurunnya performa karyawan juga dapat dipengaruhi oleh kesalahan sistem performance appraisal atau penilaian kinerja. Masih banyak perusahaan yang menerapkan sistem penilaian kinerja tertutup. Yang artinya, karyawan tidak dapat mengetahui bagaimana detail dari penilaian kinerja mereka.
Bisa saja karyawan yang kerjanya kurang baik diberikan kenaikan gaji yang tinggi, sedangkan yang bekerja baik kenaikan gajinya sangat minim. Hal ini seolah ada penilaian suka dan tidak suka di dalam performance appraisal. Jadi, sebaiknya performance appraisal ini dibuat transparan dan akuntabel. Sehingga karyawan dapat mengetahui mengapa ia mendapat kenaikan gaji yang paling kecil dibandingkan rekannya yang lain. Dengan demikian, karyawan tidak akan memiliki prasangka yang buruk kepada perusahaan.
Memenuhi hak karyawan
Hak-hak karyawan yang dimaksud meliputi gaji dan kenaikannya tiap tahun, Tunjangan Hari Raya, tunjangan kesehatan, komunikasi, dan lain-lain sesuai kesepakatan dalam kontrak kerja. Jangan sampai terjadi Anda lalai memberikannya karena lupa. Misalnya, Ina karyawan baru di sebuah perusahaan dijanjikan mendapatkan tunjangan BPJS Kesehatan dari perusahaan. Namun hingga 3 bulan bekerja, masih juga belum didaftarkan. Akibatnya ia jadi tidak semangat dalam bekerja.
Memberikan reward dan punishment
Pemberian reward dan punishment merupakan salah satu cara meningkatkan kinerja karyawan yang mudah namun efektif. Apabila seorang karyawan kinerjanya unggul atau menghasilkan profit besar bagi perusahaan, tidak ada salahnya diberi penghargaan. Apresiasi semacam ini jelas akan memotivasi mereka untuk meningkatkan kinerja.
Bentuk reward bisa berupa jalan-jalan baik ke luar negeri maupun dalam negeri, bonus berupa uang, atau perhiasan. Namun ada kalanya penghargaan tidak perlu terlalu personal atau berharga mahal. Misalnya berikan satu voucher belanja atau kue bila karyawan mencapai target atau memberikan keuntungan bagi perusahaan.
Menawarkan jenjang karir
Selain bonus dan kenaikan gaji, jenjang karir juga bisa menjadi motivasi seorang karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Pemberian jenjang karir yang disertai dengan kenaikan gaji atau peningkatan insentif lainnya tentu akan membuat karyawan semakin termotivasi. Dengan begitu karyawan akan lebih semangat bekerja agar segera meraih jenjang karir yang lebih tinggi. Akan tetapi jika perusahaan tidak menerapkan karir yang berjenjang atau jenjang karir yang tidak jelas, maka kemungkinan besar karyawan akan kehilangan motivasi kerja dan bisa saja mereka akan mencari peluang karir di tempat lain.
Memberikan training dan pelatihan
Ada saat skill karyawan harus ditingkatkan lagi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang ada. Maka perusahaan perlu mengadakan training dan pelatihan guna meningkatkan kinerja karyawan. Training dan pelatihan ini diharapkan dapat menyegarkan dan menambah wawasan berpikir para karyawan.