Setiap perusahaan atau pemilik usaha, pastinya memiliki misi untuk membuat apa yang sudah dirancangnya menjadi sukses. Untuk menggapai hal ini, bukan hanya dengan menerapkan strategi yang matang, tetapi juga perlu memilih dan mempertahankan SDM yang tepat. Bagaimana caranya? Salah satu caranya adalah dengan menerapkan penilaian kinerja karyawan secara rutin untuk menganalisa performa mereka dalam bekerja.
Tentu saja, setiap perusahaan memiliki metode dan indikator yang berbeda-beda dalam menjalani penilaian kinerja karyawan. Dibalik perbedaan tersebut, tujuan utamanya pasti satu sama lain yaitu melihat hasil kerja karyawan selama kurun waktu tertentu, baik itu setiap bulan, kuartal hingga tahun. Namun, apakah tujuan dari penilaian kinerja hanya sebatas melakukan penilaian kinerja karyawan? Yuk, kita kupas tuntas disini!
Apa itu penilaian kinerja?
Penilaian kinerja karyawan atau performance appraisal merupakan proses yang dijalankan perusahaan untuk mengevaluasi dan memberikan feedback terkait kinerja masing-masing karyawannya. Proses ini juga dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam memberikan benefit (kenaikan gaji, promosi) atau teguran (perbaikan hingga pemecatan) bagi karyawannya.
Jadi, penilaian kinerja karyawan menjadi proses yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat kecakapan pekerjaan dan kontribusi karyawan berdasarkan dengan indikator-indikator yang telah ditentukan. Hasil penilaian kinerja yang didapat oleh perusahaan, selanjutnya akan diberitahukan kepada masing-masing karyawan bersangkutan. Dari hasil inilah perusahaan akan membuat keputusan terbaik dan strategis demi keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan.
Tujuan Penilaian Kinerja
Sementara itu, penilaian kinerja karyawan memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
Memperbaiki prestasi kerja karyawan
Ketika perusahaan menjalankan penilaian kinerja ini secara rutin, otomatis perusahaan mendapatkan data yang menunjukkan performa kerja karyawan. Ini kemudian akan diteruskan kepada masing-masing karyawan dalam bentuk umpan balik pelaksanaan kerja yang memungkinkan karyawan, manajer hingga departemen personalia untuk memperbaiki apa yang harus diperbaiki demi meningkatkan prestasi, sementara mempertahankan kinerja yang sudah baik dan optimal.
Dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan dan pelatihan
Penilaian kinerja memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk mengetahui kinerja karyawan yang kurang optimal dan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan. Ini menunjukkan perusahaan perlu memfasilitasi karyawannya dengan pengembangan dan pelatihan untuk mengembangkan dan lebih lagi memaksimalkan potensi karyawannya. Dengan begitu, perusahaan juga menjadi semakin maju dan mampu bersaing dengan menunjukkan potensi SDM yang berkualitas.
Referensi pengambilan keputusan penting
Hasil penilaian kinerja karyawan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan penting terkait kelanjutan karier karyawan. Dengan data objektif yang sudah dipegang, maka perusahaan bisa membuat keputusan menjadi lebih terarah. Misalnya, ketika perusahaan membutuhkan SDM untuk bertanggung jawab terhadap suatu tugas, maka bisa mengacu pada data hasil kinerja karyawan untuk memutuskan karyawan yang tepat dalam mengemban tanggung jawab tersebut.
Meningkatkan efektivitas perusahaan
Dengan data penilaian kinerja yang dipegang, otomatis perusahaan bisa menentukan pemberian imbalan yang tepat sasaran sesuai performa akan memberikan dampak positif bagi pengelolaan perusahaan. Sebab, karyawan yang termotivasi akan lebih lagi menyumbang kontribusi dan bekerja lebih baik lagi. Alhasil, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pasar dan bersaing dengan baik.
Kesempatan kerja yang adil
Penilaian kinerja secara akurat menjamin perusahaan membuat keputusan terhadap penempatan internal tanpa adanya diskriminasi. Dengan begitu, semua karyawan mendapat kesempatan kerja yang adil.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setiap perusahaan perlu menjalankan penilaian kinerja karyawan atau performance appraisal secara rutin. Proses ini berperan penting sebagai umpan balik untuk memperbaiki kinerja karyawan, tetapi juga sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen terkait kelanjutan hubungan kerja dengan karyawan.
Reference:
