Tak hanya fresh graduate saja yang tergolong pemula, bagi beberapa orang wawancara kerja memang selalu menegangkan. Tapi kelenturan ketika berbicara saat diwawancara memang bisa diasah seiring dengan banyaknya pengalaman.
Khusus untuk para pemula, ada beberapa tips wawancara kerja yang bisa Anda ikuti. Apalagi mengingat wawancara kerja adalah impresi pertama bagi perusahaan, sekaligus menentukan apakah Anda layak untuk dipekerjakan. Jadi, agar lebih sukses nantinya, simak 5 tips wawancara kerja berikut ini!
Daftar Isi
ToggleTips wawancara kerja untuk para fresh graduate
1. Pelajari profil perusahaan yang akan mewawancarai Anda
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mempelajari profil perusahaan yang memanggil Anda untuk wawancara kerja. Mulailah dengan browsing nama perusahaan tersebut, terkadang pun kita lupa mendaftar untuk perusahaan apa.
Tidak harus mempelajarinya segitu dalam, tapi ya setidaknya Anda tahu jenis usaha, budaya, bahkan hingga persaingan bisnis perusahaan tersebut. Setidaknya ketika diberikan pertanyaan, Anda sudah mengetahui info basic dari perusahaan tersebut. HRD pun akan lebih mengapresiasi calon karyawannya yang memang sudah melakukan riset terlebih dahulu.
2. Mengetahui berbagai tipe pertanyaan wawancara
Bagi yang sudah sering dipanggil wawancara kerja, mungkin sudah mengetahui pola pertanyaan yang biasa ditanyakan oleh perusahaan. Tapi jika Anda adalah fresh graduate, Anda bisa mencari tahu dulu pertanyaan seperti apa yang biasa ditanyakan ketika wawancara kerja.
Baik fresh graduate atau bukan, biasanya perusahaan akan meminta untuk menceritakan tentang diri Anda. Dari situ mungkin Anda bisa menjelaskan nama, umur, mata kuliah yang diambil, hingga topi yang membuat Anda tertarik. Gunakan waktu tersebut untuk mempromosikan diri Anda.
Selain itu pertanyaan-pertanyaan mengenai, goals hingga bayangan Anda pada 5 tahun ke depan, apakah Anda bisa bekerja bersama tim, dan alasan kenapa perusahaan harus memperkerjakan Anda menjadi contoh-contoh pertanyaan yang biasa diajukan.
Selain itu siapkan jawaban yang memang tidak akan terdengar klise. Buat jawaban lebih personal dan kreatif, namun tetap realistis.
3. Memberikan kesan profesional melalui cara berpakaian
Salah satu faktor pendukung dari kesuksesan wawancara kerja adalah impresi yang baik. Tentu tim HRD yang akan mewawancarai Anda hari itu akan memberikan impresi pertama melalui gaya berpakaian. Jadi, selain memang kemampuan, gaya berpakaian jadi salah satu yang harus diperhatikan dengan baik.
Sesuaikan busana dengan perusahaan yang Anda datangi. Kenapa? Karena memang beberapa perusahaan memberlakukan peraturan yang lebih santai, seperti perusahaan startup, media, atau agensi periklanan.
Tentu jika Anda mengenakan pakaian formal, seperti jas dan kemeja akan tampak terlalu rapi. Lain hal jika Anda mendatangi wawancara kerja di kantor pemerintahan, ya sudah bisa dipastikan busana formal jadi pilihannya.
4. Percaya diri dan fokus pada potensi yang dimiliki
Kepercayaan diri memang menjadi aspek penting dalam berbagai hal. Salah satunya adalah faktor pendukung kelolosan Anda saat wawancara kerja. Ingat, percaya diri adalah kunci.
Daftar pengalaman dan prestasi yang panjang tak juga membantumu lolos, jika kamu merasa gugup ketika diberikan pertanyaan. Jawab dengan lantang dan percaya diri. Yang perlu diingat adalah, jangan sampai terlalu percaya diri. Apalagi meninggikan diri tanpa ada dasarnya.
Ketahui juga cara membuat CV agar dilirik oleh perusahaan, di sini.
5. Ajukan pertanyaan pada pewawancara
Di akhir wawancara, biasanya Anda akan diberikan waktu jika ingin bertanya mengenai perusahaan. Gunakan kesempatan ini dengan baik. Anda bisa bertanya mengenai keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan jika menjadi karyawan, hingga jenjang karier pada perusahaan.
Ketika mengeluarkan pertanyaan, para pewawancara biasanya akan lebih merasa Anda antusias dan tertarik dengan perusahaan mereka. Selain itu, tanyakan juga mengenai detail pekerjaan Anda. Agar Anda pun bisa meyakinkan hati untuk menerima pekerjaan tersebut, jika benar-benar lolos nantinya.
Ditawarkan menjadi karyawan kontrak? Ketahui juga mengenai perbedaan dari karyawan kontrak dan outsourcing di sini.
Sudahkah Anda mengikut tips di atas? Jika belum, ayo mulai aplikasikan pada wawancara selanjutnya ya!