Tak hanya dari segi teknologi yang berkembang, sistem jam kerja yang dianut oleh banyak perusahaan pun kini kian modern. Marak berkembang istilah work from home sejak setahun belakangan. Banyak perusahaan, khususnya perusahaan startup yang mulai menggunakan sistem work from home untuk karyawannya. Apakah perusahaan Anda salah satu yang sudah mengaplikasikan sistem tersebut pada aturan kantor? Atau Anda justru belum pernah mendengar istilah tersebut? Kalau belum, mari mengenal lebih jauh mengenai sistem work from home pada ulasan berikut ini.
Apa itu sistem work from home?
Mari memulai ulasan ini dengan menjelaskan mengenai apa itu sistem work from home. Jika belum pernah mendengar istilah ini, mungkin Anda mendengar istilah lainnya yang juga tak kalah populer, yaitu remote working.
Pada dasarnya keduanya memiliki arti yang sama, yaitu kerja jarak jauh. Jadi ada beberapa hari dalam satu bulan yang memang tidak mengharuskan karyawan datang ke kantor. Tapi patut diperjelas, bahwa Anda tetap bekerja full time, hanya saja bisa bekerja di luar kantor.
Work from home dibagi ke dalam dua kategori. Beberapa perusahaan memperbolehkan karyawannya untuk hanya datang ke kantor selama 2 minggu per bulannya. Sisanya tentu karyawan bisa bekerja di mana saja. Selain itu ada juga perusahaan yang membuat aturan kuota work from home untuk karyawan. Biasanya kuota tersebut berkisar 2-4 kali work from home selama sebulan.
Sekarang sudah banyak perusahaan yang memberlakukan sistem ini untuk perusahaannya. Karena memang menurut survei yang dilakukan oleh Airtasker pada 1004 karyawan full time di Amerika mengenai produktivitas kerja, hasilnya menunjukkan bahwa bekerja jarak jauh meningkatkan produktivitas kerja, sekaligus membuat gaya hidup yang lebih sehat.
Jadi apa saja keuntungan menggunakan sistem work from home? Berikut ini adalah beberapa diantaranya:
1. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
Keuntungan yang pertama tentu adalah meningkatkan produktivitas karyawan. Ini bisa menjadi salah satu motivasi jitu agar karyawan lebih produktiv, karena tidak harus menempuh perjalanan ke kantor yang mungkin tidak dekat. Dengan begitu segala pekerjaan pun bisa dimulai lebih cepat.
Atmosfir rumah yang lebih santai dan nyaman juga mungkin menjadi salah satu alasan kenapa karyawan justru mendedikasikan waktunya lebih lama ketika bekerja di rumah.
2. Menurunkan tingkat stres karyawan
Jika Anda tahu, Jepang menjadi salah satu negara dengan tingkat stres para pekerjanya paling tinggi. Banyak sekali pekerja Jepang yang stres karena over work, yang akhirnya merasakan depresi dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Hal inilah yang mendorong pemerintahan Jepang untuk membuat sebuah kebijakan, agar angka bunuh diri berkurang.
Akhirnya banyak perusahaan yang mulai untuk menerapkan sistem work from home. Memang, lingkungan kantor yang dinilai lebih “mengintimidasi” juga jadi salah satu alasan, kenapa bekerja di rumah lebih nyaman. Ketika bekerja lebih nyaman, tentu berimbas pada kreativitas karyawan yang juga lebih meningkat.
3. Memperbaiki budaya kerja yang buruk
Ini dia permasalahan perusahaan yang kadang memiliki budaya kerja yang buruk. Dari lembur yang berlebihan, namun upah yang diberikan pun tak seimbang. Permasalahan ini kerap berkembang di banyak kota. Lingkungan yang kurang kooperatif inilah yang membuat turn over karyawan lebih tinggi, sekaligus juga meningkatkan tingkat stres.
Dengan memberlakukan sistem ini, tentu bisa menjadi salah satu refreshment untuk karyawan. Banyak yang beranggapan bawah bekerja dengan sistem work from home akan membuat lingkungan kerja yang lebih positif. Selain itu pun sistem kerja ini turut meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Bagaimana, apakah Anda tertarik untuk menerapkan sistem work from home pada perusahaan Anda?
