fbpx

Sistem Kerja Shifting: Pengertian, Aturan, dan Jenisnya untuk Optimalisasi Bisnis Anda

Bagikan artikel ini

kerja Shifting

Dalam dunia bisnis yang dinamis, sistem kerja shifting menjadi solusi bagi banyak perusahaan untuk menjaga operasional tetap berjalan lancar 24/7. Pengaturan shift yang tepat tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memastikan kesejahteraan karyawan.

Namun, banyak pemilik bisnis dan HRD yang masih bingung dengan penerapan sistem ini. Artikel ini akan mengulas secara mendalam tentang pengertian, aturan, dan jenis-jenis shift kerja yang dapat diterapkan di perusahaan Anda.

Dengan memahami konsep dan regulasi yang berlaku, Anda dapat memilih sistem shift yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Artikel ini juga akan memberikan tips praktis untuk mengelola shift kerja dengan lebih efektif. Mari kita mulai dengan memahami apa itu sistem kerja shifting.

Pengertian Sistem Kerja Shifting

Sistem kerja shifting, atau yang sering disebut sebagai shift work, adalah metode pengaturan jam kerja di mana karyawan bekerja pada waktu yang berbeda-beda dalam satu hari atau minggu. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk beroperasi lebih dari 8 jam sehari, bahkan hingga 24 jam penuh, dengan membagi waktu kerja menjadi beberapa shift.

Baca Selengkapnya :   2 Platform Populer ini dapat digunakan untuk membuat aplikasi absensi karyawan

Dalam sistem ini, karyawan biasanya bekerja dalam rotasi shift yang telah ditentukan, misalnya shift pagi, siang, atau malam. Tujuan utama penerapan sistem kerja shifting adalah untuk memaksimalkan produktivitas, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memenuhi kebutuhan operasional yang berkesinambungan.

Aturan Sistem Kerja Shifting di Indonesia

Penerapan sistem kerja shifting di Indonesia diatur dalam beberapa regulasi ketenagakerjaan. Berikut adalah poin-poin penting yang perlu diperhatikan:

Regulasi Umum

Di Indonesia, aturan tentang sistem kerja shifting diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya Pasal 77 hingga 85. Regulasi ini mengatur bahwa:

  • Karyawan tidak boleh bekerja lebih dari 40 jam per minggu.
  • Karyawan berhak mendapatkan waktu istirahat minimal 30 menit setelah bekerja selama 4 jam terus menerus.
  • Perusahaan wajib mencantumkan jadwal shift dalam perjanjian kerja yang disetujui bersama.

Aturan Khusus bagi Pekerja Perempuan

Menurut Pasal 76, terdapat perlindungan khusus bagi pekerja perempuan:

  • Pekerja perempuan di bawah 18 tahun dan yang sedang hamil dilarang bekerja antara pukul 23:00 hingga 07:00.
  • Perusahaan harus menyediakan fasilitas antar jemput bagi pekerja perempuan yang bekerja antara pukul 23:00 hingga 05:00.

Selain kedua hal diatas ada juga Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP.233/MEN/2003 yang mengatur industri mana saja yang boleh menerapkan kerja shift. Adapun industri yang boleh menerapkan jadwak kerja shift seperti pelayanan kesehatan, transportasi, pariwisata, telekomunikasi, media massa, dan industri yang proses produksinya tidak dapat dihentikan.

Baca Selengkapnya :   Ini Dia Pertanyaan Interview yang Sering Muncul!!!

Jenis-Jenis Shift Kerja

1. Shift Pagi-Siang

Shift ini biasanya dimulai pukul 08:00 hingga 15:00. Cocok untuk perusahaan yang ingin memastikan operasional berjalan optimal selama jam kerja normal.

2. Shift Malam

Biasanya berlangsung dari pukul 20:00 hingga 03:00 atau 23:00 hingga 07:00. Shift ini penting untuk industri yang membutuhkan layanan 24 jam seperti rumah sakit dan pusat layanan pelanggan.

3. Long Shift

Merupakan penambahan waktu dari shift biasa, umumnya mencapai 10 jam per hari. Shift ini sering digunakan untuk mengejar target jangka panjang.

4. Flexible Shift

Memberikan kebebasan kepada karyawan untuk mengatur jam kerjanya sendiri. Banyak diterapkan di perusahaan modern seperti startup.

5. Remote Working dan Work from Home

Sistem kerja ini semakin populer sejak pandemi COVID-19, memungkinkan karyawan bekerja dari rumah dengan jam kerja yang fleksibel.

Keuntungan dan Tantangan Sistem Kerja Shifting

Keuntungan

  1. Produktivitas Tinggi: Operasional perusahaan dapat berjalan terus-menerus tanpa henti.
  2. Layanan Optimal: Pelayanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan ketersediaan layanan 24/7.
  3. Fleksibilitas Karyawan: Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menyesuaikan jam kerja dengan kebutuhan pribadi mereka.
Baca Selengkapnya :   Jangan Jadi Korban Nganggur! Ini 4 Tips Cerdas Mencari Lowongan Pekerjaan

Tantangan

  1. Kesehatan Karyawan: Pekerja shift malam berisiko mengalami gangguan tidur dan masalah kesehatan lainnya.
  2. Manajemen Shift: Mengelola jadwal shift yang kompleks memerlukan sistem yang baik dan komunikasi yang efektif.
  3. Regulasi dan Kepatuhan: Perusahaan harus memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan yang berlaku.

Tips Mengelola Sistem Kerja Shifting

  1. Gunakan software manajemen shift seperti SmartPresence untuk memudahkan pengaturan jadwal dan memastikan tidak ada konflik shift.
  2. Sediakan fasilitas penunjang seperti transportasi untuk shift malam dan makanan bergizi untuk karyawan.
  3. Lakukan evaluasi berkala untuk menilai efektivitas sistem shift dan kesejahteraan karyawan.
  4. Pastikan ada komunikasi yang baik antara manajemen dan karyawan mengenai jadwal dan perubahan shift.

Kesimpulan

Sistem kerja shifting merupakan solusi yang powerful untuk mengoptimalkan produktivitas dan efisiensi operasional perusahaan. Namun, implementasinya membutuhkan perencanaan yang matang dan manajemen yang cermat. 

Dengan memahami regulasi yang berlaku, memilih jenis shift yang tepat, serta menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaannya, Anda dapat memaksimalkan manfaat sistem ini sekaligus menjaga kesejahteraan karyawan. Sebagai pemilik bisnis atau profesional HR, tantangan Anda adalah menciptakan keseimbangan antara kebutuhan operasional perusahaan dan kesejahteraan karyawan. 

Dengan pendekatan yang tepat, sistem kerja shifting dapat menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas bisnis sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel dan mendukung bagi karyawan Anda. Ingatlah bahwa sistem yang berhasil di satu perusahaan belum tentu cocok untuk perusahaan lain. 

Oleh karena itu, selalu evaluasi dan sesuaikan sistem kerja shifting Anda sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis dan feedback dari karyawan. Dengan demikian, Anda dapat menciptakan sistem kerja yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan Anda.

Daftar Isi

Categories

Jangan Lewatkan Kesempatan Menjadi Reseller Kami!

Bergabung sekarang dan nikmati keuntungannya!