Siapa disini yang pernah berpikir dan melakukan kegiatan pindah kerja karena alasan-alasan seperti keinginan untuk upgrade karir, bosan dengan rutinitas, hingga ingin mencari kesempatan dan tantangan yang lebih besar lagi? Pastinya banyak dari kalian yang pernah berpikir demikian dan ini menjadi hal yang sangat wajar.
Namun, tanpa kita sadari, terkadang ketika kita ingin pindah kerja karena alasan tertentu, malah kita terjerumus dengan kondisi “culture shock”. Tahukah Anda apa itu culture shock? Mari kita simak penjelasannya disini.
Daftar Isi
ToggleApa itu culture shock?
Guncangan budaya mengacu pada perasaan ketidakpastian, kebingungan, atau kecemasan yang mungkin dialami orang ketika pindah ke negara baru atau mengalami budaya atau lingkungan baru. Penyesuaian budaya ini normal dan merupakan hasil dari berada di lingkungan yang asing.
Culture shock tidak hanya dirasakan oleh karyawan yang melakukan relokasi ke lokasi tertentu, namun juga karyawan yang harus berpindah ke bidang baru, perusahaan baru, atau tim baru. Kekagetan dapat terjadi karena setiap lokasi, tim, atau perusahaan memiliki budaya sosial serta budaya kerja yang berbeda-beda.
Karyawan yang mengalami culture shock akan sulit untuk beradaptasi dengan tim dan lingkungan baru. Culture shock juga berdampak pada produktivitas dan efisiensi karyawan baru, sehingga harus segera diatasi.
Ciri-ciri mengalami culture shock
Apakah Anda sulit bergaul dengan karyawan lainnya di tempat Anda bekerja padahal di tempat kerja sebelumnya Anda termasuk karyawan yang supel dan mudah berbaur? Jika demikian, ini sudah menjadi salah satu ciri-ciri umum bahwa Anda mengalami culture shock.
Tapi, ada ciri-ciri lainnya ketika Anda mengalami culture shock, antara lain sebagai berikut:
- Ada perasaan rindu yang ekstrem
- Merasa tidak berdaya/ketergantungan
- Disorientasi dan mengisolasi diri
- Mengalami depresi dan kesedihan mendalam
- Sangat mudah tersinggung
- Mengalami gangguan tidur dan makan
- Reaksi kritis berlebihan terhadap budaya stereotyping
- Kehilangan fokus dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan
Bagaimana menghadapi culture shock karyawan?
Ketika Anda mengalami kondisi culture shock, ini dia kami sajikan beberapa tips untuk mengatasinya:
Terbuka dan terima perbedaan
Ketika seseorang memasuki lingkungan baru atau budaya yang berbeda, perbedaan dalam nilai-nilai, norma sosial, dan cara berinteraksi bisa menjadi hal yang membingungkan dan mengejutkan. Dengan sikap terbuka, artinya seseorang membuka diri untuk memahami dan menghormati cara hidup orang lain, sehingga memungkinkan proses adaptasi menjadi lebih efektif.
Dengan menerima perbedaan, seseorang juga dapat memperluas pemahaman dan pengalaman pribadi, serta membangun hubungan yang lebih baik. Sikap terbuka ini pada akhirnya tidak hanya membantu dalam mengurangi ketegangan dan stres yang mungkin timbul akibat perubahan budaya, tetapi juga memperkaya pengalaman hidup dan memfasilitasi integrasi sosial yang lebih baik dalam lingkungan baru tersebut.
Organisasi pelatihan budaya
Anda juga dapat membantu karyawan Anda untuk lebih mengenal lingkungan baru dengan mengadakan pelatihan budaya. Nah, pelatihan ini biasa terjadi di perusahaan-perusahaan yang memindahkan karyawannya. Ini adalah salah satu cara praktis dan efektif yang membantu karyawan dalam meredakan dan mengatasi kecanggungan mereka.
Karyawan yang dipindahkan ke tempat dan kantor baru mengalami beberapa perbedaan budaya yang membuat mereka terkejut. Menjadikan karyawan baru sebagai bagian dari program pelatihan budaya ini sama pentingnya dengan pelatihan profesional lainnya.
Pelatihan ini harus difokuskan untuk membuat karyawan baru belajar tentang budaya baru negara. Mulai dari hukum hingga penghormatan budaya, mempelajari semua hal tentang negeri asing ini pasti akan bermanfaat bagi karyawan Anda.
Bersosialisasi
Jangan ragu untuk bertanya atau memulai percakapan dengan orang-orang yang ada di tempat kerja Anda. Mulai dengan bertanya tentang sesuatu dan berusahalah membangun hubungan baik dengan orang-orang sekitar. Menemukan teman baru dan terlibat dalam komunitas akan sangat membantu seseorang merasa lebih nyaman dan terhubung dengan lingkungan barunya.
Pantau kondisi karyawan secara teratur
Ketika seorang karyawan baru bergabung dalam lingkungan kerja dengan budaya yang berbeda, perhatikan kondisi psikologis dan emosional karyawan menjadi sangat penting untuk dapat memahami tantangan apa yang mereka hadapi. Dengan melakukan pemantauan secara teratur, manajemen dapat mengidentifikasi gejala culture shock seperti frustasi, kebingungan, atau isolasi sosial yang mungkin dialami karyawan baru.
Ini memungkinkan karyawan mendapat dukungan yang tepat waktu, seperti mentoring, pelatihan tambahan, atau sesi bimbingan untuk membantu karyawan beradaptasi dengan lingkungan kerja barunya. Dengan begitu, Anda sama saja dengan membantu mengurangi dampak negatif dari culture shock, tetapi juga memperkuat integrasi sosial dan kinerja karyawan dalam jangka panjang.
Lakukan kegiatan rekreasi bersama tim
Terkadang, tidak mudah untuk menjawab semua pertanyaan karyawan di lingkungan kerja. Selain itu, penting untuk menjernihkan ide dan pemikiran karyawan daripada membuat mereka berasumsi hal yang salah. Agar karyawan belajar tentang perbedaan budaya dan lingkungan baru, akan lebih baik untuk merencanakan kegiatan rekreasi bersama timm. Ketika seorang karyawan pergi keluar dengan rekan-rekan asli mereka, mereka bisa belajar banyak hal.
Berbicara secara informal dengan teman kantor akan membuat karyawan yang direlokasi merasa nyaman. Jadi, Anda dapat merencanakan makan siang tim atau kumpul-kumpul kecil yang akan bermanfaat untuk mempermudah penyesuaian mereka. Dengan cara ini, karyawan Anda akan dapat mengklarifikasi hal-hal yang terkait dengan komunitas dan budaya baru.
Reference: