Menjalani pekerjaan sebagai seorang karyawan pastilah tak luput dari dari berbagai jenis kesalahan. Hal tersebut seharusnya dapat dipahami oleh seorang pimpinan sepanjang kesalahan yang dibuat oleh karyawan masih dalam batas wajar. Namun sayangnya tidak semua pimpinan memiliki pemikiran demikian, tak jarang karyawan dimarahi hanya karena kesalahan kecil. Seiring meningkatnya jabatan yang dipegang, tentu tanggung jawab pekerjaan pun juga turut meningkat.
Begitu pun tekanan yang timbul dari tugas tersebut. Tekanan ini yang membuat seorang pimpinan bersikap emosional. Tak heran jika atasan gampang sekali emosional ketika menghadapi karyawannya. Secara naluri siapa pun tak akan mau dimarahi atasan meskipun memang telah melakukan kesalahan. Apalagi jika bos marah di depan rekan kerja yang lain sambil membentak dan berkata kasar.
Namun sebagai karyawan sebaiknya jangan sampai tersulut emosi saat dimarahi oleh atasan, meskipun Pada saat itu juga ada perasaan di dalam hati yang terluka dan merasa direndahkan , tetapi jika anda juga tersulut emosi saat dimarahi oleh atasan bisa berujung pada karir anda.
Oleh karena itu Ada baiknya sedikit demi sedikit,untuk belajar meredam emosi setelah dimarahi atasan meski tak gampang tapi memang sangat diperlukan kemampuan dalam mengendalikan emosi agar tidak berdampak pada kinerja dan tingkat produktivitas dalam bekerja. Ada beberapa tips yang cukup ampuh agar emosi lebih terkontrol.
Simak tips ampuh berikut !
Daftar Isi
Toggle1. Menenangkan Diri
Setelah menerima kemarahan atasan, baik dalam bentuk complain, kritikan atau teguran keras atas kesalahan dalam melakukan pekerjaan, tentu membuat perasaan ikut terbawa emosi apalagi ketika sedang banyak deadline pekerjaan.
Untuk itu, cobalah meredam emosi setelah dimarahi atasan dengan menenangkan diri dengan menarik napas panjang lalu hembuskan secara perlahan. Hal ini dapat dilakukan beberapa kali untuk membantu mengendalikan emosi sehingga perasaan menjadi lebih tenang.
2. Alihkan Emosi
Jika anda bukan tipe orang yang dapat mengendalikan emosi atau menenangkan diri dengan cepat, maka anda dapat memilih untuk mencoba mengalihkan emosi anda ke hal-hal yang membuat perasaan anda senang. Alihkan emosi anda ke hal-hal lain yang lebih yang bisa melepaskan beban sekaligus mengembalikan mood anda yang kacau.
Coba ajak teman sekantor anda pergi ke resto favorit saat istirahat makan siang sambil mencari udara segar untuk melepaskan tekanan yang ada. Pesan makanan dan minuman favorit anda, nikmati setiap momen tesebut, dan jangan bicarakan masalah pekerjaan anda. Biarkan pikiran rileks sejenak. Ada beberapa makanan yang bisa menghilangkan emosi anda secara efektif, misalnya: dark cocholate, yogurt, kopi atau makanan lain yang rasanya manis.
3. Intropeksi Diri Dan Pahami Akar Permasalahan
Saat merasa emosi kembali stabil dan perasaan lebih tenang setelah dimarahi atasan, maka cobalah untuk melakukan intropeksi diri. Intropeksi diri dengan kembali menelaah mengenai kesalahan yang menyebabkan atasan marah sehingga anda dapat mengendalikan emosi tersebut. Ingat kembali poin-poin yang disampaikan atasan dan pahami akar permasalahannya. Ketika memang terbukti kinerja Anda kurang memuaskan, maka terimalah dengan lapang dada dan berusahalah untuk mencari solusi untuk memperbaikinya.
4. Berbagi Cerita Pada Orang Yang Anda Percaya
Jika anda merasa cukup kesulitan untuk mendapatkan solusi dalam menyelesaikan masalah atau hanya sekedar ingin melepas beban pikiran setelah dimarahi atasan, anda dapat mencoba untuk bercerita mengenai masalah yang telah anda hadapi kepada rekan kerja atau orang terdekat yang dapat anda percaya. Selain perasaan akan terasa lebih lega setelah mencurahkan unek-unek, mungkin saja setelah berbagi cerita, rekan kerja atau orang yang mendengarkan cerita anda dapat memberikan saran atau solusi sebagai pertimbangan untuk anda menyelesaikan masalah atau kekurangan tersebut.
5. Bersikap Lebih Sportif
Merasa emosi ketika dimarahi atasan adalah hal yang wajar, semua orang pun pasti pernah mengalaminya. Pikiran yang negatif itu secara tidak langsung akan menghadirkan sentimen yang jelek dalam pikiran, yang mana ia berakibat pada menurunnya semangat dalam diri, perasaan juga menjadi tidak enak. Meskipun tak mudah rasanya untuk merngendalikan segala emosi tersebut, cobalah untuk tetap bersikap sportif. Jangan tiba-tiba merasa sungkan untuk menjalin komunikasi dengan atasan.
Memutus komunikasi dengan atasan adalah keputusan yang salah karena akan semakin memperkeruh keadaan dan berdampak buruk pada karir anda. Tetap jaga profesionalitas dalam bekerja. Tunjukan bahwa anda adalah karyawan yang professional dan bijak dalam menghadapi setiap masalah. Tetap perlihatkan kinerja dengan baik sesuai tugas Anda dan tetap berkomunikasi dengan baik.
6. Tingkatkan Kinerja
Meskipun anda telah melakukan suatu yang dianggap kesalahan oleh atasan anda, jadikanlah amarah atasan anda sebagai pemicu semangat agar anda bisa terus meningkatkan kinerja dalam bekerja. Jika masih ingin karir anda cemerlang, maka mulailah untuk memperbaiki segera catatan buruk dari atasan anda. Bukan malah menjadikan amarah atasan sebagai sebuah ketakutan untuk maju. Mulailah dengan hal-hal sederhana seperti disiplin masuk kerja hingga mengerjakan tugas sesuai arahan dan deadline. Intinya tingkatkan kinerja dan juga produktivitas Anda saat bekerja. Hal ini bisa mengurangi catatan buruk anda di mata atasan.
7. Lupakan Segera
Jangan terlalu berlarut-larut dalam emosi dan perasaan buruk setelah dimarahi atasan. Sepanjang hari anda akan memiliki mood yang jelek dan akan mempengaruhi segala aktivitas anda baik di kantor maupun setelah diluar kantor, jadi jangan masukan terlalu dalam ke hati Lupakan segera masalah tersebut dan mulailah memperbaiki kinerja anda, jika memang anda terbukti bersalah.Tetapi jika anda memang menghadapi seorang atasan yang suka marah-marah, dan sedikit temperamental maka bersikaplah tenang dan jangan mengkonfrontasi. Tetap tunjukan sikap profesionalitas sebagai karyawan yang baik.