Sebuah perusahaan walaupun itu masih kecil atau sudah besar harus memiliki target yang jelas agar perusahaan bisa menjalankan bisnisnya juga sesuai dengan target. Tidak hanya perusahaan, karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut juga harus memiliki target dalam pekerjaannya untuk membantu target dari perusahaan itu sendiri.
Maka dari itu, biasanya perusahaan akan menerapkan KPI bagi para karyawannya. KPI sering digunakan sebagai alat ukur yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengukur sejauh mana kinerja sebuah perangkat organisasi atau karyawan dalam memenuhi tujuan strategis maupun operasional mereka.
KPI juga bisa menjadi tolak ukur sebuah perusahaan, seseorang bisa melihat kualitas bisnis mereka saat ini. dengan menggunakan KPI tersebur, sebuah perusahaan bisa mengukur kinerja karyawannya seperti yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, KPI digunakan monitoring, analisa dan membantu perusahaan mencapai sukses melaui proses pengaturan.
KPI sangat diperlukan bagi perusahaan, biasanya KPI akan berguna jika ada tindak lanjut atas KPI itu sendiri. Lalu sepenting apakah KPI itu, dan apa saja sih spesifik KPI. Berikut adalah beberapa hal penting dalam penerapan KPI:
- Apakah tujuannya dapat dicapai?
- Apakah tujuan dari perusahaan sudah spesifik?
- Bisakan Anda mengukur pencapaian tujuan tersebut?
- Apakah tujuan tersebut berkaitan dengan perusahaan?
- Berapa lama jangka waktu untuk mencapai tujuan tersebut?
Daftar Isi
TogglePengertian KPI Menurut Para Ahli
- Menurut Banerjee dan Buoti (2012), Key Performance Indicator (KPI) adalah ukuran berskala dan kuantitatif yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja organisasi dalam tujuan mencapai target organisasi. KPI juga digunakan untuk menentukan objektif yang terukur, melihat tren, dan mendukung pengambilan keputusan.
- Menurut Warren (2011), Key Performance Indicator (KPI) merupakan sebuah pengukuran yang menilai bagaimana sebuah organisasi mengeksekusi visi strateginya. Visi strategis yang dimaksud merujuk kepada bagaimana strategi organisasi secara interaktif terintegrasi dalam strategi organisasi secara menyeluruh.
Jenis-Jenis KPI (Key Performance Indicator)
Pada dasarnya, Indikator Kinerja Utama atau KPI dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni KPI Financial dan KPI Non-Financial.
1. Key Performance Indicator Financial.
KPI Financial ini adalah indikator kerja utama yang berkaitan dengan keuangan. Contoh KPI Financial ini diantaranya adalah sebagai berikut:
- KPI Laba Bersih (Net Profit), yaitu KPI yang mengukur jumlah uang yang tersisa dari pendapatan setelah dikurangi Harga Pokok Penjualan dan biaya-biaya bisnis lainnya seperti biaya bunga dan pajak.
- KPI Laba Kotor (Gross Profit Marjin), yaitu KPI yang mengukur nilai presentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan pendapatan.
- KPI Marjin Laba Kotor (Gross Profit Marjin), yaitu KPI yang mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi Laba Kotor dengan pendapatan.
- KPI Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), yaitu KPI yang akan mengukur nilai persentase yang diperoleh dengan membagi laba bersih berdasarkan dari pendapatannya.
- KPI Rasio Lancar (Current Ratio), yaitu KPI yang mengukur kinerja keuangan neraca likuiditas dengan membagikan aktiva lancar (current assets) dengan kewajiban lancar (current liabilities).
Jika KPI Financial adalah indikator kerja utama yang berkaitan dengan keunangan, berbeda dengan KPI Non-Financial yang akan banyak berkaitan dengan pelanggan, seperti di bawah ini:
2. Key Performance Indicator Non-Financial
Ini adalah KPI yang tidak secara langsung akan mempengaruhi keuangan suatu perusahaan. Beberapa contoh KPI Non-Financial yang dimaksud adalah:
- Rasio Pelanggan Berulang terhadap Pelanggan Baru (repeat customer to new customer ratio)
- Matriks Kepuasan Pelanggan (customer satisfaction metrics)
- Perputaran Tenaga Kerja (manpower turnover)
- Pangsa Pasar (market share)
Manfaat KPI Bagi Karyawan
- KPI dapat memberikan referensi sebuah perusahaan untuk mencapai tujuannya karena terdapat pegangan baik bagi setiap karyawan maupun perusahaan itu sendiri.
- Lebih mudah untuk mengukur atau mengevaluasi kinerja karyawan, serta dapat mengurangi unsur subyektivitas karena penilaian kinerja karyawan diukur secara lebih obyektif
- Karyawan menjadi lebih mengerti mengenai apa yang diharapkan manajemen terhadap dirinya. Hal tersebut juga dapat menjadi motivasi bagi karyawan untuk bekerja lebih optimal untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.
- Hasil kinerja yang menjadi lebih terukur dapat dijadikan sebagai acuan untuk memberikan penghargaan atau reward bagi karyawan yang kinerjanya lebih bagus, begitu juga sebaliknya.
Manfaat KPI Bagi Perusahaan
Setelah membahas manfaat KPI bagi karyawan, kini saatnya membahas apa sih manfaat bagi perusahaan itu sendiri.
- Memudahkan HRD untuk membuat pengukuran dan evaluasi kinerja karyawan dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
- Menjadi parameter berharga bagi perusahaan untuk membuat sistem reward (penghargaan) dan punishment (hukuman) yang lebih obyektif.
- Membuat karyawan menjadi lebih paham ekpektasi manajemen atau perusahaan.
Cara ImplementasI Key Performance Indicator (KPI)
Sekurang-kurangnya ada 4 kriteria yang harus dipenuhi suatu perusahaan dapat menyatakan bahwan karyawannya telah mengimplementasikan KPI ke dalam aktivitas atau pekerjaannya. Berikut adalah kriterianya:
- Desentralisasi mulai dari level manajemen hingga ke level operasional.
- Kolaborasi antara karyawan dan tim serta pelanggan.
- Integrasi atau keterkaitan antara ukuran, laporan dan tindakan.
Untuk mengimplementasiakan KPI itu sendiri dibutuhkan suatu proses dan sistem yang saling berkaitan dari para karyawan dan masing-masing divisi atau departement.