Tujuan dari pemberian insentif adalah untuk meningkatkan semangat dan gairah karyawan agar mereka lebih termotivasi untuk bekerja. Bagi seorang Human Capital Management harus benar-benar melakukan perhitungannya dengan sangat detail dan rinci, agar insentif yang diberikan tidak menimbulkan kecemburuan antar karyawan. Ada 4 metode dalam perhitungan insentif karyawan yaitu:
Daftar Isi
Toggle1. Metode Perhitungan Straight Piecework Plan
Perhitungan insentif Straight Piecework Plan adalah metode perhitungan insentif paling sederhana. Dimana perhitungan insentif akan dihitung secara proporsional. Metode perhitungan ini paling sering digunakan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia. Untuk satuan yang digunakan metode perhitungan ini adalah moneter.
Rumusnya adalah :
Tarif upah per potong X kelebihan produktivitas yang telah dihasilkan karyawan di atas standar rata-rata.
Contoh perhitungan metode straight piecework plan sebagai berikut :
Produksi standar per jam : 20 unit
Jumlah yang diproduksi per jam : 35 unit
Tarif upah per jam : Rp 30.000
Tarif insentif per jam : Rp 16.000
Total jumlah upah per jam : Rp 30.000 + Rp 16.000 = Rp. 46.000
Biaya tenaga kerja per unit : Rp 46.000/35 unit = Rp 1.314,29
2. Metode Perhitungan One Hundred Bonus Plan
Dalam perhitungan insentif One Hundred Percent Bonus Plan menggunakan satuan dalam waktu per unit dalam melakukan perhitungannnya.
Rumus perhitungannya adalah :
Insentif = Kinerja Aktual : Kinerja Standar x Upah Per Jam
Contoh perhitungan metode one hundred bonus plan sebagai berikut :
Jam kerja normal : 8 jam
Unit produksi : 225 unit
Produksi standar : 200 unit
Rasio efisiensi : 225 unit / 200 unit = 1,13
Tarif upah per jam : Rp 30.000
Tarif upah per jam x rasio efisiensi : Rp 30.000 x 1,13 = Rp 33.650
Total upah : (8 jam x Rp 30.000) + Rp 33.750 = Rp 273.750
Total upah per unit produksi : Rp 273.750 / 225 unit = Rp 1.217
3. Metode Perhitungan Taylor Piecework Plan
Sistem perhitungan upah per potong yang telah diciptakan oleh Taylor dengan tarif insentif yang berbeda-beda, antara karyawan yang menghasilkan hasil dibawah standar atau rata-rata dengan karyawan yang berhasil bekerja di atas hasil standar atau rata-rata. Apabila seorang karyawan berhasil mendapatkan hasil melebihi standar, maka otomatis upah yang diterima akan lebih besar.
Contoh perhitungan metode taylor piecework plan sebagai berikut:
Sudah ditetapkan tarif upah Rp 54 per satuan untuk karyawan yang menghasilkan 16 satuan atau kurang per jam dan Rp 75 per satuan untuk karyawan yang menghasilkan 18 satuan per jam. Maka upah per jam karyawan dihitung sebagai berikut: Rp 75 x 18 = Rp 1.359 per jam, sedangkan karyawan yang hanya menghasilkan 14 satuan per jam, dihitung: Rp 54 x 14 = Rp 756.
4. Metode Perhitungan Group Piecework Plan
Perhitungan group picework plan adalah sistem perhitungan tarif per potongan dalam kelompok kerja. Saat suatu kelompok kerja berhasil bekerja di atas standar, maka kelompok tersebut berhak mendapatkan insentif.
Rumus perhitungannya adalah:
Unit yang dihasilkan x tarif per unit
Contoh Perhitungan metode group piecework plan sebagai berikut:
Unit diproduksi : 260 unit
Jam kerja standar : 13 jam
Jam kerja sesungguhnya : 10 jam
Upah group : Rp 20.000
Bonus group : Rp 2.000
Total upah group : Rp 20.000 + Rp 2.000 = Rp 22.000
Total upah per unit produksi : Rp 22.000 / 260 unit = 84,62