Dalam dunia kerja, lembur merupakan hal yang umum terjadi. Namun, bagi sebagian orang, menghitung lemburan dapat menjadi tugas yang membingungkan. Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara menghitung lemburan dengan tepat dan efisien. Dengan memahami cara menghitung lemburan, Anda akan dapat mengelola keuangan Anda dengan lebih baik dan memastikan bahwa Anda menerima gaji tambahan yang sesuai dengan usaha ekstra yang Anda lakukan.
Daftar Isi
ToggleApa Itu Lemburan?
Lemburan adalah waktu kerja yang dilakukan di luar jam kerja normal yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Biasanya, lemburan dilakukan ketika ada proyek mendesak atau ketika perusahaan membutuhkan usaha ekstra untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sebagai imbalannya, karyawan yang melakukan lemburan berhak menerima gaji tambahan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Ketentuan Memberlakukan Lembur
Terdapat beberapa syarat ketentuan yang harus dipenuhi perusahaan untuk memberlakukan lembur. Menurut Pasal 78 Ayat 1 dan 2 UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 jo. UU Cipta Kerja No. 11/2020, serta Pasal 28 dan 29 Peraturan Pemerintah No. 35/2021, syarat penetapan lembur adalah:
- Kerja lembur hanya dapat dilakukan maksimal 4 (empat) jam dalam 1 (satu) hari dan 18 (delapan belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
- Terdapat bukti perintah atau penetapan lembur dari perusahaan dan persetujuan untuk lembur dari pekerja yang bersangkutan, baik secara tertulis maupun pada media digital.
- Karyawan berhak menolak perintah lembur dari perusahaan.
- Bukti perintah serta persetujuan di atas dapat disusun berbentuk daftar nama beserta tanda tangan pekerja yang bersedia bekerja lembur dan ditandatangani oleh perusahaan.
- Perusahaan harus membuat daftar pelaksanaan kerja lembur berisi nama-nama pekerja yang melakukan lembur dan lamanya waktu kerja lembur yang dilaksanakan.
- Wajib membayar Upah Kerja Lembur, memberi waktu istirahat yang cukup, dan memberi konsumsi minimal sejumlah 1.400 (seribu empat ratus) kilo kalori setara dengan kerja lembur selama 4 jam atau lebih yang tidak bisa diuangkan.
Langkah-langkah Menghitung Lemburan
Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus Anda ikuti untuk menghitung lemburan dengan benar:
1. Tentukan Tarif Lemburan
Langkah pertama dalam menghitung lemburan adalah menentukan tarif lemburan yang berlaku di perusahaan Anda. Tarif lemburan dapat bervariasi tergantung pada kebijakan perusahaan dan undang-undang yang berlaku. Pastikan Anda memahami tarif lemburan yang berlaku agar dapat menghitung gaji tambahan dengan akurat.
2. Hitung Jumlah Jam Lembur
Selanjutnya, hitung jumlah jam lembur yang telah Anda kerjakan. Catat waktu mulai dan selesai Anda bekerja di luar jam kerja normal. Perhatikan bahwa tidak semua waktu kerja di luar jam kerja normal dihitung sebagai lemburan. Beberapa perusahaan menerapkan batasan waktu tertentu sebelum waktu kerja dihitung sebagai lemburan. Pastikan Anda memahami kebijakan perusahaan terkait ini.
3. Kalikan dengan Tarif Lemburan
Setelah Anda mengetahui jumlah jam lembur, kalikan jumlah jam tersebut dengan tarif lemburan yang telah ditetapkan. Misalnya, jika tarif lemburan per jam adalah Rp50.000, dan Anda telah bekerja lembur selama 3 jam, maka gaji tambahan yang Anda terima adalah Rp150.000.
4. Perhitungan Pajak dan Potongan Lainnya
Ingatlah bahwa gaji tambahan yang Anda terima dari lemburan juga akan dikenakan pajak dan mungkin ada potongan lainnya, seperti asuransi kesehatan atau dana pensiun. Pastikan Anda memahami peraturan perpajakan dan kebijakan potongan yang berlaku di perusahaan Anda.
5. Tambahkan ke Gaji Bulanan
Terakhir, tambahkan gaji tambahan dari lemburan ke gaji bulanan Anda. Gaji tambahan ini akan ditambahkan ke gaji Anda pada bulan berikutnya atau sesuai dengan jadwal pembayaran yang berlaku di perusahaan Anda.
Menghitung lemburan merupakan langkah penting dalam mengelola keuangan Anda dengan baik. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, Anda dapat menghitung lemburan dengan tepat dan memastikan bahwa Anda menerima gaji tambahan yang sesuai dengan usaha ekstra yang Anda lakukan. Jangan lupa untuk selalu memahami kebijakan perusahaan terkait lemburan dan tarif yang berlaku. Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda dalam menghitung lemburan. Sukses selalu dalam karier Anda!