Apa itu absenteisme? Apakah sebuah paham atau aliran kepercayaan baru? Tentunya bukan itu!
Absenteisme atau ketidakhadiran kerja adalah kegagalan seorang tenaga kerja untuk hadir di tempat kerja yang seharusnya ia datang untuk bekerja baik karena alasan medis atau lainya. Pada beberapa artikel dan jurnal, absenteisme memiliki arti atau pemaknaan yang agak berbeda walaupun intinya tetaplah ketidakhadiran karyawan. Absenteisme ini bisa digunakan sebagai tolak ukur dari performa seorang karyawan dan bisa juga menjadi indikasi keadaan perusahaan bila dilihat secara luas.
Pada umumnya angka absensi (ketidakhadiran) dan waktu kerja yang hilang akibat absensi di Indonesia berkisar antara 3%–10%. Jadi bisa dibilang jika rasio ketidakhadiran di sebuah perusahaan berada di angka tersebut, maka kondisi perusahaan bisa dikatakan normal. Semakin kecil persentase semakin bagus. Namun jika rasionya berada diatas 10% maka ini sudah merupakan keadaan yang gawat.
Untuk menghitung rasio absenteisme bisa dilakukan dengan rumus berikut:
Jumlah ketidakhadiran seluruh karyawan pada 1 bulan x 100
Rata-rata jumlah karyawan x jumlah hari kerja
- Jumlah ketidakhadiran seluruh karyawan : gabungan ketidakhadiran dari semua karyawan dalam jangka waktu tertentu. Tidak harus sebulan namun sebagai contoh dipakai 1 bulan.
- Rata rata jumlah karyawan : (jumlah karyawan di awal bulan + jumlah karyawan di akhir bulan) dibagi 2.
- Jumlah Hari kerja : berapa “hari kerja” yang ada dalam periode tertentu, dalam contoh menggunakan 1 bulan.
Tentunya untuk mendapatkan data yang valid supaya mendapatkan hasil perhitungan yang valid juga, dibutuhkan sistem absensi yang mampu menghitung jumlah ketidakhadiran, jumlah karyawan dan jumlah hari kerja pada perusahaan. Menggunakan sistem absensi juga terbukti mampu meningkatkan kedisiplinan dari karyawan dikarenakan sistem mampu mencatat jam kerja, jam berapa karyawan masuk, jam berapa karyawan pulang dan mempersulit karyawan untuk titip absen. Apalagi jika hanya menggunakan absen manual dengan tanda tangan yang rawan kecurangan, memiliki sebuah sistem absensi akan sangat membantu. Disisi lain, hal ini memudahkan atasan dalam memberikan sanksi maupun reward pada karyawan karena sudah memiliki data yang valid.
SmartPresence adalah salah satu sistem absensi online yang mampu merekam data-data absensi karyawan dari jam kerja, absen masuk, absen pulang, cuti, lembur dan lain lain. Dikarenakan sistem ini online, atasan bisa langsung cek absensi karyawan dimana saja, kapan saja dan juga real time. Tentu saja secara tidak langsung akan meningkatkan kedisiplinan karyawan terutama kehadiran dari karaywan tersebut.