Produktivitas karyawan menjadi salah satu faktor yang mendukung kesuksesan perusahaan. Untuk meningkatkannya, tentu ini menjadi tanggung jawab perusahaan. Bagaimana perusahaan bisa membuat ekosistem yang mendukung karyawan untuk terus produktif.
Gunakan strategi peningkatan produktivitas yang tepat agar karyawan pun terus terpacu. Tapi, strategi apa yang harusnya dilakukan perusahaan? Simak 5 cara tepat meningkatkan produktivitas kerja karyawan berikut ini.
Daftar Isi
ToggleCara tepat meningkatkan produktivitas kerja karyawan
1. Hadirkan fasilitas maksimal untuk mendukung kinerja karyawan
Bagaimana seseorang karyawan bisa menjadi produktif jika fasilitas yang dihadirkan kurang memadai. Di sinilah peran perusahaan untuk memberikan fasilitas yang maksimal untuk mendukung kinerja karyawan lebih maksimal.
Misalnya yang jadi konsentrasi utama adalah perangkat untuk bekerja, seperti laptop lansiran terbaru, hingga koneksi WiFi. Koneksi internet yang lambat jadi hambatan besar untuk kinerja karyawan.
Perusahaan juga bisa meminimalisir sebagian pekerjaan manual. Jadi karyawan pun tidak harus membuang waktu untuk melakukan aktivitas, seperti menggunakan printer atau meminta dokumen kepada divisi lain.
2. Insentif bisa memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat
Memberikan intensif menjadi salah satu motivasi yang paling jitu untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Tapi jangan sampai perusahaan membuat kebijakan yang berlebihan dan membuat karyawan menjadi ketergantungan.
Cara yang satu ini tak selalu harus kenaikan gaji atau bonus dengan jumlah yang besar. Insentif bisa berupa, voucher makanan, kredit pulsa, atau sekedar day off bagi karyawan yang memang pantas untuk mendapatkannya.
Ada cara lain juga yang bisa dilakukan oleh perusahaan, yaitu dengan memberikan makanan-makanan kecil sebagai refreshment di sore hari atau ketika karyawan berlibur. Hal ini bertujuan untuk membuat karyawan merasa dihargai dan diapresiasi oleh perusahaan, sehingga karyawan pun akan lebih giat lagi dalam bekerja.
3. Sistem work from home yang ternyata berhasil meningkatkan produktivitas
Sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat dan Jepang yang memperbolehkan karyawannya untuk remote atau work from home sehari dalam seminggu ternyata membuahkan hasil meningkatnya produktivitas karyawan. Artikel lengkapnya bisa dibaca di sini.
Keuntungan yang didapat oleh karyawan ini ternyata membuat individu bekerja lebih giat pada saat berada di kantor. Work from home juga dinilai mengurangi tingkat stres yang dialami oleh karyawan. Apalagi pekerja di Jepang dan Amerika Serikat pun sudah terkenal sering mengalami stres karena jam kerja yang panjang, bahkan hingga menimbulkan depresi dan bunuh diri.
Melalui solusi yang satu ini, karyawan dinilai akan lebih segar ketika datang ke kantor di hari senin. Banyak perusahaan yang kini menerapkan aturan ini. Ada sebagian perusahaan yang memberikan jatah karyawan 2-4 kali work from home dalam sebulan.
4. Lakukan evaluasi secara berkala
Evaluasi karyawan bisa menjadi cara untuk mengetahui, mengukur, dan menilai kinerja karyawan. Evaluasi bisa dilakukan dengan pola berputar. Dimana karyawan akan dinilai oleh supervisor, tapi perusahaan juga harus membuat penilaian untuk supervisor berdasarkan penilaian dari karyawan.
Jadi semua penilaian akan lebih adil. Dari evaluasi ini pun perusahaan bisa melihat kinerja karyawan dalam jangka waktu beberapa bulan. Evaluasi tersebut tentu akan memberikan motivasi untuk karyawan agar mendapatkan penilaian yang baik. Dari penilaian ini pun perusahaan bisa menentukan jumlah bonus tahunan yang akan diberikan.
5. Memberikan training
Biaya training memanglah tidak murah. Tapi perusahaan bisa meningkatkan produktivitas karyawan dengan mengadakan training atau memfasilitasi untuk mengikuti training yang diadakan oleh pihak luar.
Dengan mengikuti training tentu banyak ilmu baru yang bisa diserap oleh karyawan dan diterapkan pada perusahaan. Mungkin sebagian karyawan sudah terbiasa belajar sendiri secara otodidak, tapi ada beberapa diantaranya yang lebih gemar untuk belajar melalui sesi training.
Jadi perusahaan harus mau memberikan kesempatan untuk karyawannya, jika memang ingin mengikuti sebuah training. Mungkin sebagai timbal balik, perusahaan bisa memberlakukan larangan resign dalam jangka waktu tertentu, bagi karyawan yang sudah mengikuti training.
Apakah perusahaan Anda sudah melakukan salah satu cara di atas? Kalau belum coba mulai aplikasikan pada perusahaan Anda. Semoga berhasil!