Training Need Assessment (TNA) atau analisis kebutuhan pelatihan adalah sebuah proses untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan atau program pengembangan potensi sumber daya manusia dalam suatu organisasi yang mana tujuan akhirnya terjadi peningkatan performa. Berdasarkan hasil analisis ini nantinya akan diketahui pelatihan apa saja yang diperlukan bagi suatu organisasi ataupun perusahaan.
Training Need Assessment ini diperlukan agar pelatihan yang akan diselenggarakan berjalan dengan efektif baik dari segi pelaksanaan maupun tercapainya target pelatihan tersebut. TNA sendiri dapat dilakukan dengan 3 pendekatan yaitu pendekatan organisasi, kompetensi pekerjaan, kompetensi individu.
Daftar Isi
ToggleOrganizational Based Need Analysis
Organizational based need analysis merupakan analisis kebutuhan pelatihan yang didasarkan oleh kebutuhan strategis perusahaan dalam merespon dinamika bisnis masa depan. Analisis ini memfokuskan pada organisasi secara keseluruhan mencakup analisis tujuan organisasi, sumber daya, iklim organisasi, serta analisis lingkungan eksternal dan internal organisasi sehingga mendapatkan tujuan pelatihan yang ingin dicapai.
Pelatihan haruslah berbasis pada kebutuhan organisasi karena merespon dinamika bisnis dapat memberikan dampak pada kebutuhan pelatihan. Dengan mengkaitkan hubungan tersebut, kebutuhan pelatihan akan dapat diidentifikasi.
Pendekatan secara organisasi ini dapat dilakukan apabila terdapat perubahan rencana strategis maupun perubahan dari corporate value. Dalam kondisi tersebut pelatihan merupakan bagian yang penting dalam membentuk kompetensi dan menanamkan nilai-nilai yang diinginkan oleh perusahaan.
Job Competencies Based Need Analysis
Job Competencies-based need analysis merupakan analisa kebutuhan pelatihan apa saja yang harus diberikan kepada karyawan sesuai dengan posisi atau jabatannya. Hal pertama dalam pendekatan ini adalah melakukan identifikasi kebutuhan kompetensi pada setiap jabatan yang ada dalam perusahaan dan kemudian dilanjutkan dengan menyiapkan dan memilih modul pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi tersebut.
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan kompetensi masing-masing jabatan, diantaranya adalah dengan melakukan observasi, wawancara dengan pemegang jabatan, ataupun wawancara dengan orang dianggap mengetahui segala hal mengenai jabatan tersebut.
Sedangkan untuk menyiapkan dan memilih modul pelatihan bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu building dan buying. Jika perusahaan memilih untuk melakukan building modul artinya perusahaan harus membuat modul sendiri yang sesuai dengan kompetensi jabatan di perusahaan tersebut. Sedangkan bila perusahaan memilih buying modul artinya perusahaan memesan atau membeli modul pelatihan dari pihak lain.
Person Competencies Based Analysis
Person competencies based analysis adalah analisis yang mengidentifikasikan siapa atau karyawan mana yang membutuhkan pelatihan dan pelatihan apa saja yang perlu diberikan. Kebutuhan pelatihan ini juga didasari oleh kesenjangan antara level kompetensi yang dimiliki karyawan dengan persyaratan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Langkah pertama dalam pendekatan ini adalah menyusun model kompetensi yang didalamnya terdapat nama kompetensi, definisi dan level kompetensi. Langkah selanjutnya adalah melakukan asesmen terhadap pegawai untuk melihat pencapaian atau level kompetensi pegawai tersebut.
Langkah terakhir adalah menemukan kesenjangan kompetensi dengan membandingkan antara level kompetensi jabatan yang dipersyaratkan dengan level kompetensi yang dimiliki oleh pemegang jabatan. Kesenjangan kompetensi inilah yang menjadi dasar untuk mengadakan suatu pelatihan.