Saya mungkin bukan orang yang selalu bangun pagi.
Begitu banyak hari dalam hidup yang saya lalui dan banyak pagi yang datang dan pergi dalam hidup saya. Era berbagi informasi yang diakses melalui gadget tampaknya menumbuhkan sebuah kebiasaan baru untuk selalu tidur telat, masalahnya ini juga menimbulkan akibat bangun telat atau kebiasaan lebih cepat menekan tombol alarm snooze atau tunda 5 menit, dan 5 menit lagi dan 5 menit lagi.
Mungkin ini juga dipengaruhi setiap saat yang kami bicarakan adalah tentang absensi.
Setelah kami mulai terjun kedalam bisnis sistem waktu dan kehadiran saya mulai dapat mengatur ritme bangun pagi saya. Mungkin ini juga dipengaruhi setiap saat yang kami bicarakan adalah tentang absensi. Saya mulai sedikit lebih sadar tentang bagaimana waktu dihabiskan dalam sehari. Hal ini juga menginspirasi saya membuat kebijkan di kantor tentang jam kerja berbasis jumlah jam kerja.
Jadi mungkin ada beberapa hal yang saya biasa lakukan untuk membantu bangun pagi setiap saat yang mungkin dapat anda lakukan. Tips dari seorang yang malas bangun pagi hari.
Segera tinggalkan tempat tidur
Apabila saya tidur larut malam saya biasanya set alarm di ponsel pukul 6 pagi. Letakkan ponsel jauh dari tempat tidur anda, tentunya masih didalam kamar tidur anda. Begitu alarm berbunyi saya butuh berjalan untuk mematikannya. Setelah itu hal pertama yang saya lakukan adalah membuka gorden seluruh ruangan. Bila anda seperti saya yang menggunakan gorden jenis blackout tentu sinar matahari pagi tidak akan tembus keruangan, jadi penting untuk membukanya.
Lakukan aktivitas yang anda sukai
Saya selalu mengalami bersin-bersin di pagi hari, makanya saya suka minuman hangat di pagi hari. Jadi saya hidupkan radio volume 11 kemudian menuju dapur ambil ketel peluit dan porsikan air panas untuk 2 gelas. Secara pararel saya ambil sapu dan mulai menyapu lantai rumah mungil saya, dan menyiram tanaman, cukup sampai ketel air “menyemprit”. Saya selalu lakukan ini dipagi hari dan rasa kantuk hilang seketika, karena perlombaan dengan ketel air tersebut.
Bangun diwaktu yang sama
Untuk membentuk sebuah kebiasaan hal tersebut sebaiknya dilakukan berulang-ulang, dan komitmen untuk menjalaninya setidaknya selama sebulan penuh. Jadi penting untuk menentukan memasang alarm di jam yang sama. Belakangan hari ini seberapa larut pun saya tidur selalu terbangun jam 6 pagi. Saya rasa jam tubuh saya sudah mulai mengikuti pola yang saya terapkan.
Beberapa saat lalu ketika mensupervisi jam kehadiran saya dikantor saya pikir sudah lebih baik dari sebelumnya. Dengan waktu tempuh ke kantor sekitar 55 menit sampai dengan 1,5 jam timesheet saya selama bulan september jauh lebih baik dari bulan bulan sebelumnya. Smartpresence memberi saya insight dalam kemajuan bangun pagi dan berkativitas pagi.
Mahesa Putra
Direktur Operasional
PT. Bima Sakti Sanjaya