ketahui poin pentingnya
Bagaimana sebuah usaha atau perusahaan memandang kedisiplinan karyawannya. Apakah perusahaan memandang hal ini sebagai suatu yang penting? Dengan kompetisi usaha yang semakin tinggi dibutuhkan produktivitas dan efisiensi kerja, perusahaan harus tetap melakukan inovasi untuk dapat bertahan. Perusahaan sebaiknya dapat meletakkan integritas dan ketepatan waktu kerja karyawannya dalam posisi prioritas, memonitor setiap saat data kehadiran dan ketepatan waktu serta ketaatan pada peraturan kerja menjadi langkah awal untuk dapat tetap kompetitif. Sehingga sebaiknya perusahaan tidak mensepelekan sistem manajemen absensi karyawannya.
Mungkin jargon hari ini pelanggan atau kustomer adalah raja, namun bukan berarti karyawan adalah nomer kesekian. Perusahaan butuh untuk mengayomi karyawan dengan baik sehingga dengan begitu mereka juga menjadi mengayomi kustomer dengan baik. Tentunya loyalitas karyawan akan terbentuk melalui timbal balik ini. Semua dapat dimulai dengan menerapkan sistem manajemen absensi yang termonitor setiap saat dengan baik. Ini akan meningkatkan transparansi kerja dan rasa adil bagi karyawan didalamnya. Lalu apakah sistem manajemen absensi perusahaan anda telah memenuhi hal tersebut?
Ada beberapa hal yang perlu anda pegang sebagai prinsip untuk melandasi pemilihan sistem absensi yang tepat.
Ada beberapa hal yang perlu anda pegang sebagai prinsip untuk melandasi pemilihan sistem absensi yang tepat. Pertama adalah informasi dan data realtime yang dapat anda akses setiap saat. Kedua adalah inovasi yang mengikuti tren teknologi modern untuk melakukan proses presensi misalnya dengan memanfaatkan smartphone sebagai media pengambil data. Ketiga adalah keamanan data dan proses presensi yang anti-kecurangan. Keempat adalah sistem yang dapat melakukan supervisi sampai pada tingkat detail data presensi. Kelima adalah sistem yang dinamis dimana anda dapat mengaturnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan memberikan laporan yang akurat.
Tentunya hal ini tidak hanya berlaku bagi perusahaan skala menengah keatas, dengan karyawan diatas 200 orang. Namun juga semua tipe usaha. Dimana usaha kecil kini telah mulai memiliki cabang dengan lokasi cukup berjauhan, atau perusahaan menengah yang memiliki multi divisi dengan model jam kerja yang berbeda.