fbpx

Begini Cara Meningkatkan Resiliensi Karyawan!

Bagikan artikel ini

Resiliensi karyawan

Resiliensi karyawan sering dikaitkan dengan kinerja dan produktivitas. Banyak penelitian akademik terkait sumber daya  manusia yang mengupas masalah tersebut. Ini karena resiliensi memang merupakan bentuk kekuatan yang dibutuhkan setiap orang. Lalu apa sebenarnya resiliensi itu, dan bagaimana meningkatkan resiliensi karyawan pada perusahaan?

Mengenal Resiliensi

Resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk berada dalam situasi yang menekan namun dapat tetap berusaha memecahkan masalahnya. Resiliensi ini dibutuhkan oleh setiap orang karena akan menjadi sumber kekuatan yang membuatnya mampu bertahan dalam kondisi apapun.

Resiliensi sendiri dibangun dari tujuh kemampuan yang berbeda. Tidak ada satu individu yang secara keseluruhan memiliki ketujuh kemampuan tersebut dengan baik. Tujuh kemampuan yang menjadi dasar resiliensi  tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Efikasi Diri
    Efikasi diri atau yang lebih akrab disebut dengan kepercayaan diri merujuk pada keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya untuk melakukan upaya atau mengatasi suatu masalah.
  2. Regulasi Emosi
    Regulasi emosi adalah kemampuan untuk mengatur emosi diri dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. Regulasi emosi membuat individu untuk tetap bersikap tenang meski sedang berada di bawah tekanan yang besar.
  3. Impulse Control
    Pengendalian impuls merujuk kepada kemampuan diri untuk mengatur dorongan atau keinginan yang timbul dalam dirinya. Jika regulasi emosi merupakan efek pengaturan terhadap rangsangan luar, impulse control adalah kebalikannya. Ia lebih menekankan pada kontrol dari hasrat-hasrat internal.
  4. Analyzing Ability
    Analyzing Ability atau yang biasa disebut kecakapan melakukan analisa merujuk pada kemampuan individu untuk mengurai dan menganalisa komponen kejadian atau masalah, lalu merumuskan langkah perbaikan. Kecakapan ini merupakan sesuatu yang dibentuk dari pendidikan dan latihan secara terus menerus.
  5. Optimisme
    Optimisme adalah kemampuan untuk tetap berpikir dan berpandangan positif, serta bertindak konstruktif dalam situasi apapun. Orang yang optimis tidak akan pernah putus asa dan selalu memiliki pengharapan yang positif untuk masa depan.
  6. Empati
    Istilah ini merujuk pada kemampuan individu untuk merasakan dan dan membaca tanda-tanda psikologis dan emosional orang lain. Empati juga menunjukkan kemampuan untuk merespon dengan tepat terhadap emosi dari orang lain tersebut.
  7. Peningkatan Aspek Positif
    Ini adalah kemampuan untuk senantiasa menambah nilai positif dalam diri individu. Ini akan membuat individu tersebut lebih realistis dan memiliki makna serta tujuan hidup yang lebih baik.
Baca Selengkapnya :   4 Cara Meningkatkan Retensi Karyawan!

Cara Meningkatkan Resiliensi Karyawan

Berikut adalah beberapa cara meningkatkan resiliensi karyawan, diantaranya adalah :

  1. Memberikan Beban Kerja secara Bertahap
    Beban kerja yang diberikan secara bertahap memberikan kesempatan bagi karyawan baru untuk lebih merasa percaya diri akan kemampuannya dan memberikan waktu bagi karyawan untuk terbiasa dengan ritme, budaya, dan beban kerja perusahaan.
    Dengan pemberian beban kerja secara bertahap, resiliensi karyawan dapat dilatih dan dipupuk sedikit demi sedikit.
  2. Mengadakan Outbound Workshop
    Outbound merupakan salah satu cara untuk mensimulasikan kondisi dan tantangan dalam suasana yang menyenangkan. Karyawan yang menunjukkan performa baik dalam outbound bertentangan menunjukkan peningkatan kemampuan regulasi diri. Semakin karyawan mampu mengalahkan tekanan yang datang, semakin matang dan kuat resiliensi karyawan tersebut.
  3. Reward and Punishment Program
    Reward and punishment program termasuk salah satu penerapan metode psikologi tingkah laku. Meskipun reward and punishment program merupakan bentuk dorongan dari luar, itu bukan berarti tidak mempengaruhi internal karyawan. Dorongan dari luar ini yang memaksa karyawan melakukan atau tidak melakukan sesuatu dapat membekas dalam jangka panjang.
  4. Pendidikan dan Pelatihan
    Memberikan pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang yang dikerjakan karyawan  merupakan upaya untuk meningkatkan resiliensi karyawan. Hal ini dapat mengembangkan kemampuan analisa karyawan tersebut dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, dan pada akhirnya mampu meningkatkan resiliensi karyawan tersebut.
  5. Bimbingan Spiritual
    Banyak pakar manajemen yang tidak memperhitungkan unsur spiritual. Padahal bimbingan spiritual diyakini mampu merubah seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, perusahaan dapat menyediakan bimbingan spiritual bagi karyawan secara berkala agar resiliensi karyawan tetap terjaga.
  6. Employee Volunteering
    Kegiatan ini mengarahkan karyawan untuk mengikuti kegiatan sukarelawan dengan berbagi atau menolong orang lain yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan empati, melembutkan hati, dan menghaluskan budi pekerti. Para karyawan pun dapat mengasah empati dan resiliensinya dengan baik.
  7. Merutinkan Program Peningkatan Resiliensi Karyawan
    Peningkatan aspek positif dapat terwujud apabila program-program positif dilakukan dalam jangka panjang.Oleh karena itu, dibutuhkan konsistensi dalam menjalankan semua program resiliensi di atas.
Baca Selengkapnya :   FAQ: Tentang Laporan Rekap Paruh Waktu

Daftar Isi

Categories

Jangan Lewatkan Kesempatan Menjadi Reseller Kami!

Bergabung sekarang dan nikmati keuntungannya!