fbpx

7 Alasan Lamaran Pekerjaan Ditolak!

Bagikan artikel ini

Lamaran Pekerjaan Ditolak

Lamaran Pekerjaan Ditolak – Lamaran Pekerjaan merupakan proses yang dilalui oleh nyaris semua orang, karena menjadi tahap penting yang menentukan apakah individu tersebut akan mendapatkan pekerjaan. Dalam proses melamar pekerjaan, umumnya, calon kandidat harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu.

Baca juga: Jenis-jenis HRD dalam Perusahaan

Setelah lamaran dikirim, perusahaan akan menentukan apakah suatu lamaran dapat diterima untuk melanjutkan ke proses selanjutnya, atau bahkan ditolak. Lantas, apa yang menentukan penerimaan dan penolakan lamaran? Mengapa suatu lamaran dapat ditolak? Bagaimana tips agar lamaran dapat diterima? Pelajari di artikel ini!

Proses Lamaran Pekerjaan

Lamaran Kerja merupakan proses yang dilakukan ketika calon kandidat ingin mendaftarkan diri ke sebuah posisi pekerjaan. Perusahaan memiliki objektif bisnis yang harus dipenuhi, sehingga umumnya, perusahaan memberlakukan serangkaian kriteria dan proses seleksi bagi kandidat. 

Proses rekrutmen perusahaan umumnya berjalan sebagai berikut:

  1. Pendaftaran Lamaran

Pada proses ini, lamaran dapat dilakukan secara online melalui situs perusahaan atau platform karir, melalui email, atau secara offline dengan mengirimkan surat lamaran. 

  1. Proses Seleksi Berkas Lamaran oleh Tim Rekruiter

Umumnya, perusahaan menerima lamaran dalam jumlah yang tinggi, sementara jumlah posisi yang disediakan hanya sedikit. Maka, proses seleksi lamaran dilakukan. Seleksi menilai kelengkapan berkas, pemenuhan kriteria dan persyaratan, serta hal-hal lainnya dari berkas lamaran yang dikirimkan kandidat. 

  1. Proses Tes Kemampuan

Setelah menentukan lamaran yang lolos, kandidat yang lolos akan melewati serangkaian tes untuk menentukan kelayakan dan kapabilitasnya. Tidak semua perusahaan menerapkan proses tes, ada banyak perusahaan yang hanya bergantung pada seleksi wawancara. Sementara, banyak pula yang mewajibkan kandidat melewati lebih dari 1 (satu) tes seleksi sebelum sampai ke tahap wawancara.

  1. Proses Wawancara

Pada wawancara, tim recruiter dan atasan perusahaan dapat berbincang langsung dengan kandidat untuk mengetahui kelayakan dan kepribadian individu tersebut. Proses wawancara dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali. Banyak perusahaan yang mengharuskan kandidat melewati proses wawancara tidak dengan HRD, namun juga user atau individu yang akan menjadi atasan kandidat nantinya, hingga pimpinan perusahaan. 

  1. Penentuan Penerimaan atau Penolakan
Baca Selengkapnya :   5 Pekerjaan Dengan Gaji Tinggi di Indonesia

Pada tahap akhir, seluruh proses seleksi yang dilewati pelamar akan menentukan apakah kandidat diterima di perusahaan tersebut atau tidak. 

Baca juga: Self Acceptance, Kunci Kebahagiaan Diri

7 Alasan Lamaran Pekerjaan Ditolak! 

Pada banyak individu, penolakan dijumpai tidak pada tahap akhir setelah proses seleksi, namun sedari awal setelah mengirimkan berkas lamaran. Banyak job seeker atau pencari kerja yang gagal melewati tahap seleksi berkas. Ini dia tujuh alasan mengapa lamaran pekerjaan ditolak!

Lamaran Pekerjaan Ditolak karena Tidak Lengkap

Perusahaan biasanya meminta calon kandidat mengirimkan beberapa berkas tertentu, seperti identitas pengenal resmi, ijazah pendidikan terakhir, Curriculum Vitae atau CV, hingga hal-hal lain yang sekiranya berkaitan dengan posisi yang dilamar. Beberapa perusahaan, misalnya, meminta kandidat mengirimkan sertifikat kemampuan berbahasa asing, surat rekomendasi, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan lain-lain. 

Umumnya, lamaran pekerjaan ditolak apabila berkas yang dikirim tidak lengkap atau tidak sesuai dengan persyaratan yang diminta. Maka, sebelum mengirim lamaran, pastikan berkas lamaran anda sudah lengkap dan sesuai! 

Penulisan Lamaran yang Tidak Tepat dan Layak

Tim rekruter juga menilai kelayakan lamaran yang dikirim. Penilaian turut berkaitan dengan kaidah bahasa, pengejaan, hingga pemilihan kata yang digunakan pelamar. Gunakan bahasa yang sopan, tidak bertele-tele, jelas, dan ditulis dengan kaidah yang sesuai. 

Perusahaan juga menilai kaidah kebahasaan yang digunakan pelamar saat menghubungi tim rekruiter, seperti pada badan email atau pesan yang dikirimkan. Berikut tips mengirim pesan lamaran:

  • Gunakan sapaan yang sopan
  • Perkenalkan diri dengan jelas dan detail
  • Sampaikan tujuan melamar pada posisi dan perusahaan terkait
  • Beri penjelasan singkat soal latar belakang dan alasan melamar ke posisi tersebut
  • Sampaikan bahwa berkas-berkas yang diminta sudah dilampirkan pada pesan
  • Sampaikan kontak personal (nomor telepon dan email) yang dapat dihubungi recruiter
  • Ucapkan terima kasih
Baca Selengkapnya :   8 Keterampilan Dasar Yang Perlu Dimiliki Karyawan

Contoh: Selamat pagi kepada tim rekruiter di PT. X, perkenalkan saya Siti Nusa dari Jakarta, yang mengirimkan surel ini untuk melamar ke posisi Retail Officer yang sedang dibuka pada bulan Agustus 2022. Saya merupakan lulusan D3 Manajemen dari Universitas A dengan IPK 3.80. Saya memiliki pengalaman 1 tahun bekerja sebagai Admin di Toko B. Selama berkuliah, saya aktif di organisasi C sebagai Bendahara. Saya tertarik melamar ke pekerjaan ini karena memiliki minat di bidang Retail, penjualan, dan keuangan.

Berkas-berkas lamaran saya yakni Scan KTP, Ijazah, dan CV dapat ditemukan pada lampiran di bawah. Bapak/Ibu Tim Rekruiter dapat menghubungi saya lebih lanjut di nomor 081xxxxxx dan email xxxxxx@gmail.com

Saya akan sangat menghargai apabila dipertimbangkan untuk posisi ini dan diberi kesempatan untuk melewati proses selanjutnya.

Terima kasih atas perhatiannya.

Lamaran Pekerjaan Ditolak karena Tidak Sesuai Kualifikasi

Perusahaan tentu memiliki standar serta kualifikasi tersendiri terkait kandidat yang dicari. Kandidat harus memiliki keselarasan ilmu, pendidikan, dan pengalaman dengan posisi yang dicari. Selain itu, semakin tinggi posisi yang dicari, maka kriteria lowongan akan semakin sulit. Wajar apabila dalam proses seleksi, lamaran pekerjaan ditolak perusahaan apabila tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan. 

Maka, sebelum melamar pekerjaan, pastikan pengetahuan dan latar belakang anda sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. 

Sistem ATS (Applicant Tracking System)

Sistem ATS digunakan perusahaan untuk mengelola dan menyeleksi berkas lamaran, khususnya CV yang dikirimkan oleh kandidat. ATS adalah sistem pembacaan CV berdasarkan teknologi yang dapat merangkum informasi dari CV dalam jumlah banyak. Sistem ATS umumnya digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang sering membuka lowongan dan/atau menerima lamaran dalam jumlah sangat besar. 

Apabila CV anda tidak sesuai dengan format ATS, maka CV tidak akan terbaca dan terseleksi oleh sistem. Maka, pastikan CV anda sudah ditulis dengan format yang sesuai dengan ATS, terutama ketika melamar ke perusahaan-perusahaan besar. Anda dapat menemukan berbagai panduan menulis CV ATS di internet. 

Terlambat Mengirim Lamaran

Selain kelengkapan berkas, penulisan, dan format berkas, hal lain yang harus diperhatikan adalah waktu pengiriman lamaran. Setiap perusahaan selalu menetapkan batas waktu maksimal bagi kandidat untuk mengirimkan berkas. Berkas yang dikirimkan melebihi batas waktu maksimal tentu tidak akan diterima oleh perusahaan. Hal ini juga menjadi refleksi kedisiplinan anda. Maka, pastikan anda mengirimkan lamaran tepat waktu!

Baca Selengkapnya :   Motivasi Kerja, Penting untuk Karyawan!

Tidak Menuliskan Pencapaian dengan Detail

Banyak orang mengira bahwa pada CV, Anda hanya perlu mencantumkan titel job dan perusahaan saja. Padahal, detail yang ingin diketahui perusahaan dalam mencari kandidat adalah kapabilitas, pengalaman, dan pencapaian individu tersebut. Apabila CV anda tidak menggambarkan pengalaman anda dengan baik, bisa saja anda tidak lolos seleksi karena perusahaan tidak mendapatkan info apa-apa dari CV anda.

Ketika membuat CV, sertakan penjelasan singkat namun detail mengenai pengalaman dan pencapaian Anda. Misalnya, ketika menuliskan pengalaman magang, jelaskan pula tugas yang anda kerjakan selama magang, pencapaian apa yang anda lakukan, skill atau pengetahuan apa yang didapat, hingga proyek apa yang melibatkan anda. 

Contoh:

Project Officer Intern, PT X (Agustus – Desember 2022)

  • Sebagai Project Officer Intern, bertugas untuk membantu pengelolaan administrasi, korespondensi, dan implementasi acara di PT X; seperti namun tidak terbatas pada membuat link registrasi, mengelola daftar peserta, membuat link Zoom meeting, menghubungi pembicara, dan lain-lain.
  • Membantu menyusun dan melaksanakan 3 webinar nasional yang masing-masing dihadiri oleh 100+ peserta.
  • Menjadi moderator di salah satu webinar.

Jejak Digital dan Catatan Perilaku

Selain berkas-berkas lamaran yang dikirimkan, tim rekrutmen juga dapat melakukan penelitian atau investigasi tersendiri untuk mencari tahu latar belakang anda. Di era digital saat ini, menjadi lebih mudah bagi rekruter untuk mengetahui jejak digital, catatan perilaku, dan latar belakang calon kandidat, baik di media sosial maupun di perusahaan sebelumnya.

Lamaran pekerjaan ditolak apabila perusahaan menemukan track record perilaku tidak menyenangkan calon kandidat. Maka, pastikan bahwa anda selalu berperilaku sesuai etika dan sopan santun dalam keseharian. Perusahaan tentu menginginkan kandidat yang berperilaku baik dan tidak akan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Baca juga: Ini Dia Pentingnya Kinerja Karyawan di Perusahaan!

Daftar Isi

Jangan Lewatkan Kesempatan Menjadi Reseller Kami!

Bergabung sekarang dan nikmati keuntungannya!