Cara mengisi daftar kehadiran tentu bermacam-macam. Sebelum era tulis, kehadiran bisa dilihat dari kehadiran fisik. Siapa saja yang sudah datang, siapa saja yang belum. Jika itu dalam forum formal, bisa dilihat dari kehadiran per wilayah atau per perwakilan, jika dalam forum non-formal biasanya hafal, siapa yang belum datang.
Cara absen kemudian berkembang dengan memberikan daftar hadir. Daftar absen yang sudah ada dilihat, bisa diketahui berapa yang sudah hadir, melalui tanda tangan di tabel kertas yang telah disediakan. Cara absen juga bisa menggunakan checking oleh yang berwenang, siapa yang sudah ada dan siapa yang belum datang. Yang sudah ada dicentang, yang belum ada masih kosong.
Cara absen yang masih manual seperti itu rawan manipulasi, rawan kesalahan juga, apalagi jika absensi itu untuk lembaga yang berkaitan dengan honor atau gaji sesuai kehadiran. Bisa saja titip absen dengan cara ditandatangankan oleh teman atau orang lain. Bisa juga terjadi kesalahan yang tidak disengaja, misalnya atasan atau mandor menyangka salah seorang sudah hadir, tapi ternyata belum.
Akurasi waktu juga tidak bisa dilakukan dengan absensi manual seperti itu, seseorang tetap bisa mengisi daftar hadir meskipun datang terlambat.
Dalam perkembangannya, kehadiran atau absensi bisa dilakukan dengan fingger print dengan memanfaatkan sidik jari masing-masing orang. Awalnya, cara absensi dengan finger print ini dinilai paling efektif karena:
- Tidak bisa diwakilkan
- Harus dilakukan sesuai waktu yang ditentukan
- Bisa dibaca laporannya dengan akurat
Namun, dalam perkembangannya cara absensi dengan fingger print punya kelemahan, seiring dengan perkembangan teknologi, cara absensi finggerprint bisa juga dimanipulasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Sudah ada yang bisa membuat dan menggunakan salinan sidik jari. Dengan adanya salinan sidik jari yang dibuat dengan bahan tertentu memungkinkan cara titip absen. Absens yang seharusnya hanya bisa dilkaukan oleh orangnya jadi bisa diwakilkan.
Cara absensi dengan fingger print juga bisa dimanipulasi melalui sistem itu sendiri. Dengan beberapa pengaturan di komputer yang menjadi server alat fingger print, bisa dibuat kehadiran otomatis yang bahkan tanpa harus datang dan meletakkan jari ke alat pemindai sidik jarinya.
Jadi, selalu berkembang. Perusahaan atau lembaga yang bisa mengikuti perkembangan zamanlah yang bisa bertahan dalam persaingan efektifitas ini. sumber
Awalnya daftar hadir menggunakan kertas dianggap efektif, ternyat bisa diakali dengan mudah.
Awalnya daftar hadir mengggunakan fingger print dianggap menjadi solusi, ternyata masi bisa dimanipulasi.
Maka, cara absensi yang paling efektif dan mudah adalah menggunakan absensi selfie. Selfie wajah. Karena pada dasarnya wajah memiliki rumus tersendiri yang berbeda-beda. Meskipu itu adalah seorang yang kembar identik.
Dengan adanya absensi yang menggunakan pengenalan wajah, maka akan sangat sulit dimanipulasi kehadirannya.
Maka dampak absensi selfie ini sangat banyak:
- Tidak bisa diwakilkan
- Efektif dan akurat
- Masing-masing orang menjaga penampilan
Cara absen dengan selfie tidak bisa diwakilkan oleh orang lain. Bagi sebuah lembaga atau perusahaan, tentu absen ini menjadi keuntungan tersendiri. Memudahkan dalam pengawasan pekerja, dan ketepatan waktu kerja.
Absen secara selfi ini memberikan akurasi tinggi, sehingga sangat efektif. Terlebih, sesuai pekembangan zaman yang mengurangi sentuhan, cukup memindai saja. Cukup pindai wajah pada kamera sudah sukses mengisi daftar hadir.
Dampak Absensi Selfie tidak langsungnya adalah, masaing-masing orang menjaga penampilannya agar tetap menarik. Hal ini karena pada dasarnya masing-masing orang ingin tampil baik, rapi, dan menarik di depan kamera. Jika harus selfie, tentu akan berusaha menghilangkan kekurangan dalam tampilannnya.