Pada januari tahun 2020 lalu Presiden Indonesia telah memerintahkakn para kepala daerah untuk menaikkan Upah Minimum Regional atau UMR. Dan secara serentak Kepala Daerah di 34 Provinsi mengumumkan bahwa UMR dinaikkan sebesar 8,51%. Naiknya UMR juga berdampak terhadap pendapatan karyawan dan juga perekonomian di Indonesia.
Dalam menetapkan kenaikan UMR, pemerintah daerah juga mempertimbangkan inflasi dan aspirasi yang disuarakan dari para karyawan. Pro dan kontra pastinya muncul karena adanya keputusan ini. Sebab ada beberapa kalangan pekerja menganggap kenaikan itu jauh dari kata layak, dan ada juga yang menganggap kenaikan itu sudah layak.
Namun, pemerintah berpendapat bahwa kenaikan tersebut sudah adil. Lalu apa saja sih dampak dari kenaikan UMR? Simak ulasan berikut:
Daftar Isi
Toggle1. Daya Beli Meningkat
Kenaikan UMR juga akan berdampak pada daya beli masyarakat di Indonesia. Dunia usaha adalah salah satu yang mendukung perekonomian di daerah, jika daya beli lemah maka akan menyebabkan dunia usaha menjadi lemah pula.
Dengan naiknya UMR para karyawan di setiap daerah tentunya akan membantu untuk menaikkan daya beli dan secara tidak langsung akan membuat konsumsi domestik meningkat. Peningkatan daya beli juga membantu untuk mendorong munculnya usaha-usaha baru dalam lingkup masyarakat.
2. Harga Barang Cenderung Naik
Dampak dari daya beli yang meningkat adalah harga barang juga cenderung akan naik. Tentunya kenaikan harga barang ini tidak diinginkan oleh para karyawan. Namun, kecenderungan tersebut sepertinya akan sulit diantisipasi oleh pemerintah, karena daya beli yang meningkat.
3. Beberapa Kebutuhan Layak Hidup Terpenuhi
Dalam pekerjaan salah satu yang dicari selain jabatan adalah uang. Jadi, tujuan utama dinaikannya UMR adalah untuk meningkatkan penghasilan. Hal ini menimbulkan dampak positif, salah satunya adalah mewujudkan kesejahteraan hidup yang layak.
4. Pelaku Usaha Memperbarui Upah Karyawannya Tiap Tahun
Dengan naiknya Upah Minimum Regional atau UMR, para pelaku usaha juga harus menaikkan upah para karyawannya. Hal itu untuk menjaga karyawannya agar tetap betah dan juga menikmati hasil dari kenaikan UMR itu sendiri. Pembaruan UMR ini juga tentunya sebagai wujud patuhnya pelaku usaha terhadap hukum yang berlaku.
5. Beberapa Pelaku Usaha Terpaksa Melakukan PHK
Kenaikan gaji atau kenaikan UMR tidak selalu berdampak positif, bahkan dapat menimbulkan risiko-risiko yang tidak diinginkan. Kenaikan upah tentunya akan membuat pengeluaran perusahaan menjadi meningkat, dan akhirnya akan terjadi Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK.
Setiap perusahaan pasti ingin dan terus berupaya agar bisnisnya profit, maka dari itu kenaikan gaji akan merugikan jika tidak diiringi dengan profit yang menanjak. Maka dari itu banyak perusahaan yang melakukan PHK untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Itulah beberapa dampak dari kenaikan UMR, ada positif dan negatifnya. Beberapa kalangan merasa terbantu dengan kenaikan UMR karena bisa membuat hidup menjadi lebih layak, tapi ada juga yang tidak setuju karna pengeluaran akan menjadi lebih banyak berkat daya beli yang meningkat.