Otentikasi biometrik seringkali mendapat serangan pemalsuan identitas. Pada biometrik sidik jari pelaku menggunakan jempol palsu dengan sidik jari cetak. Sedangkan pada biometrik wajah umumnya dengan cetak foto wajah atau layar ponsel/tablet serta video wajah yang akan dipalsukan. Untuk mengatasi serangan pemalsuan identitas atau Spoofing. SmartPresence menambahkan fitur Deteksi Ekspresi. Proses otentikasi memang lebih lambat beberapa detik namun data akan lebih valid.
Untuk aktifkan fitur ini, dapat melalui dashboard web atau mobile. Pada bagian Pengaturan bagian Umum. Set Detekti Ekspresi – On.
Persentase nilai secara default berisi 50%. Apabila anda ingin lebih aman nilai dapat ditingkatkan. Semua kembali pada kebutuhan anda. Bila setelah anda supervisi dan tes fitur masih memungkinkan spoofing lolos, maka tingkatkan sampai batas maksimum, atau 90% adalah nilai yang cukup. Namun bila kebanyakan karyawan sulit menembus validasi ini, turunkan nilainya.
Ketika rekam kehadiran berhasil dilakukan, maka akan menyimpan data berupa, waktu, foto dan lokasi GPS. Foto yang tersimpan dapat anda review, untuk melihat kemungkinan adanya serangan tersebut. Foto dengan layar ponsel atau foto cetak, biasanya, wajah selalu sama tidak pernah berubah, latar belakang foto selalu sama, atau bukan latar belakang ditempatkannya alat perekam. Dan warna foto memiliki kontras warna yang berbeda dengan foto dari wajah asli langsung.
Perubahan ekspresi terdiri dari beberapa variasi. Permintaan adalah random, misalnya tutup mata, tersenyum, tidak tersenyum dan lainnya. Foto yang terambil adalah foto setelah ekspresi berubah. Permintaan ini adalah random dan tidak dapat dirubah atau ditetapkan hanya perubahan tersenyum saja.